Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia melalui Kementerian Transisi Energi dan Transformasi Air (PETRA) memulai rangkaian Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-43 di Kuala Lumpur Convention Centre, Selasa, dengan agenda memperkuat kerja sama regional menuju transisi energi berkelanjutan.
Rangkaian pertemuan itu dibuka dengan pertemuan pejabat senior bidang energi ASEAN (SOME) yang dihadiri perwakilan dari seluruh negara anggota ASEAN dan Timor-Leste. Pertemuan tersebut memfinalisasi arahan dan kebijakan yang akan dibahas dalam AMEM ke-43 pada 16–17 Oktober 2025.
Diskusi berfokus pada peningkatan ketahanan energi, keberlanjutan, dan integrasi energi regional di bawah Rencana Aksi Kerja Sama Energi ASEAN (APAEC) 2026–2030.
Salah satu hasil utama adalah penetapan target baru, termasuk pengurangan intensitas energi sebesar 40 persen, porsi 30 persen energi terbarukan dalam total pasokan energi primer, dan 45 persen kapasitas pembangkitan energi baru terbarukan (EBT) pada 2030.
Baca juga: KADIN sebut peluang ASEAN jadi pemimpin baru ekonomi hijau
Target ini melanjutkan capaian APAEC 2021–2025 dan menegaskan komitmen ASEAN terhadap masa depan energi tangguh dan berkelanjutan.
SOME juga menyetujui sejumlah inisiatif penting, seperti Nota Kesepahaman Penguatan Jaringan Listrik ASEAN (MoU ASEAN Power Grid), Peta Jalan Jangka Panjang Energi Terbarukan ASEAN, dan Inisiatif Pembiayaan Jaringan Listrik ASEAN (APGF) yang digagas Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Dunia untuk proyek interkoneksi listrik lintas batas.
Malaysia, sebagai Ketua Jaringan Sub-Sektor Energi Terbarukan ASEAN (RE-SSN), melaporkan bahwa kapasitas terpasang energi terbarukan ASEAN telah mencapai 34,4 persen pada 2023, hampir mencapai target regional 35 persen pada 2025.
Selain itu, ASEAN pun tengah mengembangkan Sertifikat Energi Terbarukan Regional (REC Framework) untuk mendorong perdagangan energi hijau berbasis pasar di kawasan.
Malaysia juga mengumumkan pembentukan ASEAN School of Regulation, yang akan menjadi pusat keunggulan regional dalam pengembangan kapasitas dan regulasi energi.
Pertemuan tersebut menyepakati sejumlah rekomendasi utama untuk AMEM ke-43, termasuk pengesahan APAEC 2026–2030, Prioritas Ekonomi ASEAN 2025, serta penguatan kerja sama dengan lembaga energi global seperti IEA, IRENA, ADB, dan Bank Dunia.
Baca juga: Menteri Bahlil dijadwalkan hadiri pertemuan menteri energi ASEAN
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.