Mahasiswa UMY kembangkan alat deteksi dini kanker kulit berbasis AI

3 hours ago 2
tim sempat menghadapi sejumlah kendala teknis seperti keterlambatan kedatangan kamera dermatoskop digital, ketidaksesuaian kabel, serta kesalahan sistem perangkat lunak

Yogyakarta (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengembangkan "Scanoma" yang merupakan alat deteksi dini kanker kulit berbasis kecerdasan buatan (AI).

Ketua Tim Mahasiswa UMY Salsa Faatin Al-Dhinar dalam keterangannya di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan ketertarikan timnya bermula dari banyaknya kasus kanker kulit yang baru terdeteksi pada tahap lanjut.

"Kami ingin membuktikan bahwa teknologi bisa membantu masyarakat mengambil tindakan lebih cepat," ujar mahasiswa Fakultas Farmasi UGM angkatan 2022.

Pengembangan Scanoma, kata dia, dilakukan melalui kolaborasi lintas disiplin antara mahasiswa Fakultas Farmasi dan Teknik Elektro dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pendanaan Nasional 2025.

Proses perancangan alat itu berlangsung sejak 7 Juli hingga 3 November 2025, melibatkan sistem analisis citra lesi kulit secara real time menggunakan metode Convolutional Neural Network (CNN) dengan tingkat akurasi mencapai 75,22 persen.

Baca juga: Sosiolog harap Gen Z kuasai literasi digital tangkal radikalisme

Selama proses pengembangan, menurut dia, tim sempat menghadapi sejumlah kendala teknis seperti keterlambatan kedatangan kamera dermatoskop digital, ketidaksesuaian kabel, serta kesalahan sistem perangkat lunak.

Setelah seluruh hambatan tersebut akhirnya teratasi, menurut dia, tim kemudian merancang Scanoma menjadi alat portabel berbasis "Raspberry Pi" yang hemat daya dan mudah dioperasikan, sehingga dapat digunakan di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas.

Mahasiswa Farmasi berperan dalam karakterisasi lesi kulit serta penentuan parameter klinis, sedangkan mahasiswa Teknik Elektro bertanggung jawab atas integrasi perangkat keras dan sistem pengolahan citra digital.

Kolaborasi lintas disiplin itu menjadi contoh penerapan nyata antara ilmu kesehatan dan teknologi dalam menjawab persoalan medis di masyarakat.

Dia berharap pengembangan Scanoma dapat membantu tenaga kesehatan melakukan deteksi dini kanker kulit sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kulit secara rutin.

"Kalau alat ini bisa membantu satu orang saja mengenali gejala kanker lebih cepat, perjuangan kami sudah tidak sia-sia," ujar dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |