Halmahera Tengah, Maluku Utara (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) bersinergi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari Maluku Utara melalui program S2 metalurgi yang fokus pada industri hilirisasi nikel.
Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengatakan program beasiswa tersebut bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Beijing (USTB) serta perusahaan Tsingshan Group, guna mendukung pengembangan kompetensi teknik metalurgi yang relevan dengan kebutuhan industri nasional.
"Jadi kita punya kerjasama untuk bidang teknik metalurgi untuk mendukung pengolahan nikel, smelter sampai lithium segala macem, pokoknya hilirisasi," kata Dwi ditemui dalam media visit kawasan PT IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara, Minggu.
Baca juga: Kemdiktisaintek-LPDP perkuat kolaborasi riset dan pendidikan tinggi
Ia menyampaikan bahwa kerja sama ini telah memasuki tahun kedua, dengan kuota awal sebanyak 20 penerima beasiswa pada tahun pertama di 2023. Saat ini, proses seleksi tengah berlangsung untuk 15 calon penerima beasiswa berikutnya. Program ini ditujukan bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas.
Skema beasiswa ini bersifat co-funding, di mana pemerintah melalui LPDP hanya menanggung sepertiga biaya studi atau satu tahun, sementara sisanya yakni dua tahun masa studi berikutnya ditanggung oleh mitra industri dari Tsingshan Group dan universitas di China.
Baginya, kerja sama itu ideal karena menyasar bidang prioritas nasional, melibatkan mitra terbaik, serta memberikan solusi nyata terhadap kebutuhan tenaga kerja industri di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah RI siap lakukan kolaborasi pendidikan tinggi dengan Prancis
Ia mengatakan sebagian besar penerima beasiswa telah terserap ke dunia industri, terutama sektor tambang dan smelter, dengan beberapa di antaranya menjalani ikatan dinas di perusahaan dalam negeri seperti IWIP dan termasuk industri nikel yang ada di Morowali.
LPDP juga memberikan afirmasi khusus bagi masyarakat dari daerah 3T, termasuk seluruh wilayah di Maluku Utara, dengan kemudahan syarat seleksi dan prioritas pembinaan agar dapat kembali membangun daerahnya.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025