Legislator sesalkan Ukraina tak bisa mundur dari kesepakatan dengan AS

3 days ago 7

Moskow (ANTARA) - Ukraina tidak dapat menarik diri dari kesepakatan mineral atas inisiatif sendiri atau mengubah perjanjian tersebut, karena semua keputusan utama hanya dapat diambil dengan persetujuan Amerika Serikat, kata anggota Verkhovna Rada (parlemen) Ukraina, Oleksiy Goncharenko, Jumat.

Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Perdana Menteri Pertama sekaligus Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko, memastikan bahwa pemerintah Ukraina telah menerima rancangan perjanjian terkait mineral dari AS.

"Soal perwakilan dalam manajemen, Ukraina hanya memiliki minoritas (2 dari 5) dalam dewan dan tidak memiliki hak veto. Sementara AS memiliki satu perwakilan. Semua keputusan diambil berdasarkan suara mayoritas dan harus mencakup setidaknya satu suara dari perwakilan AS. Ukraina dapat mengusulkan proyek, tetapi keputusan akhir tetap di tangan AS," kata Goncharenko melalui Telegram.

Menurut rancangan perjanjian tersebut, Ukraina memiliki pengaruh yang sangat terbatas terhadap dana yang terlibat, dan kehadirannya dalam manajemen hanya bersifat formal, tambah legislator tersebut.

Sementara itu, semua keputusan strategis mengenai investasi, alokasi dana, dan tata kelola berada di bawah kendali AS.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengkritik AS karena tidak mencantumkan jaminan keamanan dalam kesepakatan itu.

Namun, ia menegaskan bahwa Kiev tetap tertarik untuk menyepakati perjanjian tersebut jika itu diperlukan demi terus menerima bantuan dan intelijen dari AS.

Pada 28 Februari, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Zelenskyy di Washington untuk menyelesaikan kesepakatan mineral itu. Namun, pembahasan tersebut gagal setelah terjadi ketidaksepakatan dalam pertemuan di ruang Oval, Gedung Putih.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Zelenskyy: AS tawarkan versi baru perjanjian mineral kepada Ukraina

Baca juga: Trump harap segera bisa tandatangani kesepakatan mineral LTJ Ukraina

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |