Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti menantang pasangan unggulan pertama asal China, Liu Shengshu/Tan Ning, pada perempat final BWF World Tour Super 750 Japan Open 2025, Tokyo, Jumat (18/7).
“Kami bertemu unggulan pertama besok. Namun, kami tidak mau kalah sebelum bertanding. Kami akan bermain nothing to lose,” kata Fadia, dikutip dari keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Kamis.
Wakil Merah Putih itu melaju ke babak delapan besar setelah pada hari ini meraih kemenangan meyakinkan atas wakil tuan rumah Mizuki Otake/Miyu Takahashi dua gim langsung 21-17, 21-14.
"Kami sempat bermain bertahan di awal, tapi malah banyak membuang poin karena ditekan terus. Setelah mencoba menyerang, hasilnya justru lebih baik," kata Lanny.
Pasangan peringkat ke-20 dunia itu tampil solid sejak awal pertandingan. Setelah unggul lebih dulu, Lanny/Fadia tampil konsisten hingga merebut interval gim pertama dengan skor 11-9.
Tekanan demi tekanan yang mereka lancarkan membuat pasangan peringkat ke-37 dunia asal Jepang itu kesulitan menjaga ritme permainan dan kerap melakukan kesalahan sendiri.
Pada gim kedua, pertandingan sempat berlangsung ketat dengan saling kejar poin hingga interval, tetapi Lanny/Fadia mampu mempertahankan keunggulan dan menutup pertandingan dengan kemenangan 21-14.
"Pasangan Jepang punya power yang bagus, itu yang kami antisipasi sejak awal. Kami coba lebih cerdik dalam menerapkan pola serangan balik," ujar Fadia.
Lanny/Fadia akan menghadapi tantangan berat di perempat final dengan bertemu Liu Shengshu/Tan Ning yang sebelumnya menang atas pasangan tuan rumah lainnya, Kokona Ishikawa/Maiko Kawazoe, dengan skor 21-14, 21-17.
Pertemuan ini akan menjadi ujian besar bagi Lanny/Fadia untuk membuktikan ketangguhan mereka sekaligus menjaga asa ganda putri setelah wakil lainnya Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi takluk dari ganda Korea Selatan Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong di babak 16 besar dengan skor 22-20, 19-21, 11-21.
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
