Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengatakan bahwa Korea Selatan telah memperluas peluang kerja di sektor Service 2 skema G-to-G guna mengatasi antrean dalam penempatan pekerja migran ke negara itu.
"Korea Selatan memperluas cakupan peluang kerja yang semula hanya untuk restoran khas Korea, kini terbuka untuk semua jenis restoran," kata Dirjen Penempatan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Ahnas dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan jumlah daerah yang diberi izin juga meningkat dari 100 menjadi 200, dan posisi kerjanya tidak hanya terbatas pada asisten dapur, tetapi juga pada pelayan atau waitress.
Baca juga: KP2MI luncurkan KUR bagi pekerja migran untuk permudah penempatan
Ahnas menuturkan bahwa Pemerintah Korsel menerapkan kebijakan baru tersebut agar dapat menyerap pekerja Indonesia sebanyak mungkin mengingat angka keberangkatan sektor Service 2 yang sangat rendah hingga akhir Agustus 2025.
"Sepanjang 2024 hingga Agustus 2025, baru 30 pekerja migran Indonesia sektor Service 2 yang berhasil diberangkatkan, sementara kontrak kerja standar atau standard labor contract (SLC) yang terbit hanya 52," katanya.
Dia menjelaskan bahwa dari kuota kelulusan 2024 sebanyak 4.782 orang, Pemerintah Korsel melalui Human Resources Development Service of Korea (HRDK) telah menerima 4.537 pelamar yang seluruhnya masuk dalam daftar tunggu (roster) per 29 Agustus 2025.
Baca juga: KP2MI: Perlu kuasai bahasa tingkat lanjut bidik sektor logistik Jepang
Dia mengatakan lambannya penyerapan pekerja Indonesia di Korsel juga dialami negara pengirim pekerja migran lain, salah satunya Thailand. Di satu sisi, kuota pengiriman yang diberikan Korsel kepada pekerja migran Indonesia cukup besar.
"Secara umum, permintaan pekerja asing ke Korea Selatan pada 2025 memang menurun, hanya 130 ribu untuk 17 negara. Meski begitu, Indonesia tetap mendapat kuota cukup besar, yaitu 8.200 orang," jelasnya.
Ahnas mengatakan kebijakan baru Pemerintah Korsel atas koordinasi bersama dengan KP2MI itu diharapkan bisa terus berkesinambungan agar permasalahan penyerapan sektor Service 2 segera tuntas.
Baca juga: KP2MI-Gubernur Miyagi perkuat kerja sama penempatan pekerja di Jepang
Dia juga mengimbau para calon pekerja migran Indonesia yang sedang menunggu SLC untuk tidak melakukan registrasi ulang, meski sudah lebih dari satu tahun berada di roster.
"Kami sarankan agar calon pekerja migran Indonesia tetap membekali diri dengan pengetahuan, menjaga kesiapan mental, dan selalu terhubung dengan kanal resmi KP2MI untuk mendapatkan informasi yang valid," ujarnya.
Ahnas menegaskan bahwa KP2MI akan terus berupaya mencari solusi terbaik agar penempatan pekerja migran Indonesia ke Korsel berjalan optimal.
Baca juga: KP2MI lepas 202 pekerja migran Indonesia ke Korsel, Jerman
"Kami memahami betul kendala yang sedang kita hadapi bersama, dan kami berkomitmen terus memperjuangkan harapan dan cita-cita para calon pekerja migran Indonesia," katanya.
"Kami berjanji untuk terus mengupayakan solusi terbaik untuk harapan dan cita-cita kita bersama untuk berkarya dan berikhtiar di dunia yang luas ini," imbuh Ahnas.
Baca juga: KP2MI-IMI-Kadin gandeng Jepang serap pengemudi dan mekanik Indonesia
Pewarta: Katriana
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.