Jakarta (ANTARA) - Sebanyak tujuh koperasi membukukan transaksi senilai Rp493 juta dan satu koperasi mengamankan kontrak ekspor Rp127 miliar selama penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD, Tangerang pada 15-19 Oktober.
Kementerian Koperasi menyebut ketujuh koperasi tersebut adalah Koperasi Konsumen Pondok Pesantren An-Nur II Al Murtadlo, Koperasi Pemasaran Komoditi Kopi Papua (KOPPA), Koperasi Modern Wanita Ikaboga, Koperasi Mitra Malabar, Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya, Koperasi Nira Kamukten dan Koperasi Pemasaran Citra Nusantara Maju.
Kemenkop, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, mengatakan tak hanya transaksi langsung, kegiatan business matching di TEI 2025 juga menghasilkan potensi ekspor yang jauh lebih besar.
Tiga koperasi mencatatkan nilai potensi transaksi ekspor sebesar Rp3,6 miliar, yakni Koppontren Annur II Al Murtadlo, Koperasi Nira Kamukten, dan Koperasi Mitra Malabar.
Koperasi Mitra Malabar bahkan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan buyer asal Qatar untuk ekspor produk kopi senilai 7,7 juta dolar AS atau setara dengan Rp127 miliar.
"Kami ingin koperasi tidak hanya menjadi pemain lokal, tapi juga pelaku ekspor yang tangguh. TEI adalah panggung yang tepat untuk itu," ujar Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari.
Dalam TEI edisi ke-40 ini, Kemenkop berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan menghadirkan zona khusus bertajuk "Koperasi x Desa Bisa Ekspor" sebagai etalase produk unggulan desa.
Tujuh koperasi terlibat dalam pameran, sementara lima koperasi difasilitasi untuk menandatangani MoU dengan INA Trading, mitra distribusi global yang membuka akses ekspor ke Belanda dan Australia bagi produk-produk koperasi seperti kopi, gula kelapa, pala, nanas, dan manggis olahan.
Selain itu, beberapa koperasi juga telah melakukan pertemuan dan business matching dengan buyer lokal maupun internasional. Negara buyer yang terlibat dalam business matching antara lain Maladewa, Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Qatar, Oman, Swis dan Arab Saudi.
Destry menekankan bahwa partisipasi koperasi dalam TEI merupakan langkah konkret untuk naik kelas dan memperluas pasar ekspor.
"Semoga ini menjadi momentum kebangkitan koperasi sebagai pelaku ekspor yang berdaya saing," ucap dia.
Baca juga: Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar-bangsa
Baca juga: Mendag: Transaksi produk UMKM mencapai Rp7,8 triliun di TEI 2025
Baca juga: Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































