Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengemukakan bahwa kondisi sejumlah korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih mulai membaik.
“Hari ini saya didampingi Direktur RSIJ Dr Pradono dan Bu Diah dari KPAI meninjau langsung dan berbicara dengan mereka dan keluarga,” kata dia kepada pers di RSIJ Jakarta, Ahad.
Ia bersyukur secara umum kondisi mereka semua membaik. "Di rumah sakit ini ada 13 pasien lagi, dua orang dirawat ICU dan 11 orang di ruang paviliun kamar perawatan,” kata dia.
Menurut dia, anak-anak ini secara berangsur-angsur membaik dan akan kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan lebih sehat.
Baca juga: Mensos kunjungi korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih
Direktur RSIJ Cempaka Putih, Dr. Pradono Handojo menyebutkan, saat ini ada 13 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.
“Satu pasien dirawat di HCU dan satu pasien di ICU serta 11 pasien di rawat inap dan mereka tadi sudah bertemu Pak Menteri,” kata dia.
Pada Ahad sore ada satu pasien lagi yang pulang dan secara umum kondisinya semuanya secara berangsur-angsur membaik.
“Kami mohon dukungan dari semua elemen bangsa untuk mendoakan agar anak-anak dapat segera kembali ke rumah dan dapat kembali ke sekolah,” kata dia.
Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf mengunjungi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Baca juga: 67 pasien korban ledakan SMAN 72 Jakarta sudah pulang dari rumah sakit
Gus Ipul datang dengan mobil dinas yang dikawal petugas dan sampai di RSIJ Jakarta sekitar pukul 12.47 WIB.
Syaifullah Yusuf mengenakan baju putih panjang lengan dengan peci hitam turun dari mobil hitam dengan nomor B 1877 ZZR.
Sewaktu turun dari mobil, Gus Ipul langsung disambut pihak Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) dan langsung menuju pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.
Ia menyapa wartawan yang sudah berkerumun menunggu kehadiran dirinya. "Nanti ya, saya masuk ke dalam dulu," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































