Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya mengapresiasi kenaikan investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Semester I/2025 mencapai Rp44,9 triliun atau naik 24,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
Dia menjelaskan pada semester awal 2024, tercatat investasi sektor ESDM sebesar Rp181 triliun, sedangkan pada semester awal 2025 ini, angka investasi naik menjadi sebesar Rp225,9 triliun atau senilai 13,9 miliar dolar AS.
"Capaian 13,9 miliar dolar AS ini harus menjadi pijakan untuk mengakselerasi investasi yang lebih besar, lebih hijau, dan lebih strategis di masa depan,” kata Bambang di Jakarta, Senin.
Tren positif itu, kata dia, melanjutkan capaian di tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 2021. Kenaikan yang signifikan pada 2025 memperlihatkan bahwa sektor ESDM terus menjadi magnet investasi meski dihadapkan pada fluktuasi harga komoditas global.
Baca juga: Realisasi investasi sektor ESDM capai Rp225,8 triliun, migas tertinggi
Dia juga menyampaikan apresiasi khusus terhadap kinerja sektor migas yang menjadi kontributor terbesar dalam realisasi investasi Semester I 2025. Menurut dia, keberhasilan menjaga dan meningkatkan investasi hulu migas di tengah dinamika pasar global patut diapresiasi karena perannya vital dalam menjaga pasokan energi, meningkatkan produksi, dan membuka lapangan kerja.
“Migas tetap menjadi tulang punggung energi nasional dalam jangka menengah, sekaligus menjadi jembatan menuju bauran energi yang lebih bersih,” katanya.
Selain itu, dia menilai bahwa saat ini pertumbuhan investasi di subsektor energi baru terbarukan (EBT) dan hilirisasi mineral strategis, seperti nikel, tembaga, dan bauksit, semakin signifikan. Kombinasi antara penguatan sektor migas dan percepatan EBT, menciptakan portofolio investasi yang lebih seimbang dan berkelanjutan.
Dia menilai bahwa Kementerian ESDM telah berhasil menjaga iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan, kepastian regulasi, dan promosi peluang investasi secara terukur.
Baca juga: Negosiasi pengelolaan bersama Ambalat upayakan solusi saling untung
"Konsistensi kebijakan dan respons cepat terhadap dinamika pasar menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan investor,” kata dia.
Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa keberlanjutan tren positif memerlukan penguatan rantai pasok domestik, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan transfer teknologi.
"Keberhasilan sektor ESDM tidak hanya diukur dari angka investasi, tetapi juga dari dampaknya terhadap nilai tambah ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi terhadap target penurunan emisi karbon,” kata dia.
Untuk itu, dia berkomitmen bahwa Komisi XII DPR RI akan terus mengawal kebijakan yang mendukung transisi energi berkeadilan dan pengelolaan energi berkelanjutan
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.