Solo (ANTARA) - Komisi VII DPR RI menyebut ekonomi kreatif (ekraf) lokal tidak kalah dengan mancanegara, bahkan hasil karya pelaku sektor kreatif berani bersaing dengan asing.
“Para pelaku ekonomi kreatif kita sangat tidak kalah dengan pelaku ekonomi kreatif dari luar, termasuk juga animator,” kata Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di sela kunjungan di Studio Animasi Manimonki di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Selain itu, kata dia, dari sisi dukungan teknologi yang ada di Indonesia juga kompetitif. Meski demikian, menurutnya, para pelaku industri kreatif tetap membutuhkan dorongan dari pihak terkait, termasuk eksekutif, untuk makin berkembang.
“Selain itu juga harus ada keberpihakan dari pihak distributor, termasuk dalam layar lebar, swasta, baik itu TV, media yang harus bisa membantu mendukung produk-produk lokal, dalam hal ini konten industri,” kata Rahayu.
Baca juga: Anggota DPR minta pemerintah siapkan desain besar industri kreatif
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kementerian Ekonomi Kreatif RI Cecep Rukendi mengatakan terus mendukung para pelaku industri kreatif, termasuk di dalamnya animasi, agar terus suistainable atau berkelanjutan.
“Supaya terus makin besar dan naik kelas,” kata Cecep Rukendi.
Khusus di Kota Solo, kata dia, sudah memiliki modal yang luar biasa karena Solo masuk sebagai salah satu kota kreatif yang beberapa tahun lalu dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Selain itu juga menjadi salah satunya jejaring kota UNESCO. Dua modal ini bisa menjadi modal untuk akselerasi. Ini sudah selesai inkubasi dan bukan lagi infrastruktur tapi pengembangan talenta yang dikembangkan, ya talentanya, ya pemasarannya maupun komersialisasi dari produk ekonomi kreatif yang dihasilkan oleh para pelaku kreatif di Surakarta,” katanya.
Baca juga: Menteri Ekraf mengajak anak muda garap industri kreatif sikapi PHK
Baca juga: Kemenekraf dan Kabinet Merah Putih dukung animasi Indonesia
Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Aris Wasita
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
