Manado (ANTARA) - Ketua Komisi IX DPR RI, Felly E Runtuwene mengatakan, untuk menurunkan angka stunting memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat.
"Jadi ada pekerjaan bagi kita semua, meminta dukungan masyarakat di Sulawesi Utara. Program ini bisa jalan apabila ada perhatian atau kerja sama masyarakat, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Stunting harus ditangani bersama," kata Felly saat kunjungan kerja di Sulut bersama dengan Mendukbangga/BKKBN, Wihaji di Manado, Jumat.
Menurut Felly persoalan stunting ada kaitannya dengan rumah layak huni, ketersediaan air bersih, ketersediaan nutrisi, sanitasi bahkan jamban keluarga.
"Pemenuhan air bersih, rumah layak, jamban atau nutrisi, kita harus duduk bersama, kerja bersama siapa melakukan apa. Itu bukan menjadi masalah besar kalau kita kerja bersama," katanya menambahkan
Apalagi menurut dia, dari sisi anggaran ada pengurangan sehingga kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan.
"Untuk mengatasi stunting, kita juga meminta ada orang tua asuh yang bisa mengambil bagian untuk mencegah stunting. Kita juga membutuhkan kabupaten dan kota untuk memberi diri membantu keluarga berisiko stunting," harap Felly.
Mendukbangga/BKKBN, Wihaji mengatakan, Indonesia terus maju menjadi negara modern, sehingga tidak bisa kerja sendiri.
"Namanya pentahelix, semua harus terlibat. Terima kasih kepada Komisi IX sebagai mitra Kemendukbangga/BKKBN, mengawasi, mem-budgeting anggaran dan membuat perundang-undangan. Ini adalah bagian dari kerja bersama semua pihak," kata Menteri Wihaji.
Saat kunjungan kerja ke Sulut, Ketua Komisi IX Felly Runtuwene maupun Mendukbangga/BKKBN Wihaji memaparkan terkait penganggaran, pencegahan stunting, serta dukungan semua pihak menyukseskan program kependudukan dan pembangunan keluarga.
Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 14 persen di tahun ini.
Baca juga: Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
Baca juga: Mendes: Penurunan stunting harus dimulai dari desa
Baca juga: 15 desa terbaik terima penghargaan dalam penanganan stunting
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































