Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyebutkan prestasi perak pesilat Indonesia dalam ajang Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025 merupakan kemenangan bagi identitas bangsa Indonesia.
"Medali emas dan perak yang diraih (pesilat Indonesia) bukan hanya kemenangan atlet tetapi juga kemenangan identitas bangsa," kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dalam sambutan yang dibacakan Wakil Sekretaris Jenderal KOI Harry Warganegara saat menyambut tim pencak silat dan tim kurash di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Rabu.
Tim pencak silat Indonesia mempersembahkan dua medali dalam ajang AYG Bahrain 2025 yaitu medali emas yang direbut Winata Fugon Habbil pada nomor 51-55 kilogram (kg) putra dan medali perak yang diraih Qiken Dwi Tata Olifia pada nomor 51-55 kg putri.
Baca juga: Raih emas AYG 2025, Pesilat Winata sebut kerja keras terbayar
Oktohari menyampaikan terima kasih atas perjuangan dan dedikasi para atlet, pelatih, dan pengurus federasi, serta dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pencapaian prestasi khusus untuk cabang pencak silat dalam ajang itu, kata dia, bukan hanya tentang medali namun juga sejarah karena untuk pertama kalinya pencak silat resmi dipertandingkan sebagai cabang olahraga medali di Asian Youth Games.
Dia menjelaskan, melalui kerja keras atlet dan diplomasi yang panjang antara Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat) dan KOI berhasil menunjukkan bahwa pencak silat sebagai warisan budaya bangsa Indonesia layak berdiri sejajar dengan cabang-cabang olahraga dunia lain.
Baca juga: Mengenal sejarah dan manfaat pencak silat, seni bela asli Indonesia
Menurutnya, keberhasilan itu merupakan bukti konkret dari kekuatan kolaborasi dan diplomasi olahraga Indonesia.
"Dunia kini menyaksikan bahwa pencak silat sebagai olahraga asli Indonesia telah diterima dan diakui di pentas dunia," katanya.
Dalam kesempatan itu, Oktohari juga mengapresiasi Tim Kurash Indonesia yang telah berjuang dengan semangat pantang menyerah dan membawa pulang pengalaman berharga dari Bahrain.
Pihaknya percaya bahwa pengalaman dalam ajang itu menjadi bekal penting bagi para atlet untuk menatap masa depan yang lebih besar menuju SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
"Prestsi ke depan masih menanti. Selamat berjuang dan berlatih untuk kita semua," katanya.
Baca juga: Pencak silat targetkan juara umum SEA Games 2025 meski nomor dikurangi
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.