KLH kaji tata ruang daerah terdampak banjir Sumatera

1 week ago 4

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq mengatakan akan mengkaji tata ruang di wilayah terdampak banjir Sumatera untuk mengembalikan ekosistem demi memperkuat daya dukung dan tampung lingkungan hidup.

Dalam sosialisasi hasil Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 Brasil di Jakarta, Selasa, Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif menyampaikan Kementerian LH sudah memiliki dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang menekankan pentingnya penambahan kawasan lindung di sejumlah wilayah berpotensi bencana.

Baca juga: Satu ekskavator sampai di lokasi longsor Talamau cari korban tertimbun

"Dengan kejadian ini kami akan me-review kembali. Jadi yang di-review tidak hanya unit-unit usaha yang ada di sepanjang daeran aliran sungai (DAS) tersebut, tetapi juga tata ruang yang kemudian sangat tidak memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya," ujarnya.

Dia mencontohkan bagaimana saat ini di Jawa Barat hanya tersisa 400 ribu hektare kawasan lindung, termasuk area tangkapan air, dari 1,6 juta hektare.

Hal serupa juga ditemukan di DAS Batang Toru yang merupakan salah satu wilayah terdampak banjir di Sumatera Utara. Di DAS itu, kawasan hutan tersisa kurang dari 40 persen, bahkan wilayah hulu dimasukkan ke dalam areal penggunaan lain (APL) yang semestinya merupakan kawasan lindung.

Terkait daerah lain, dia mengatakan pendalaman masih dilakukan oleh Tim KLH terkait wilayah lain terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

"Tetapi, kasusnya sama bila mana tata ruangnya ternyata tidak memperhatikan daya dukung, daya tampung, kewajiban Menteri LH untuk kemudian merekomendasikan area itu kembali berfungsi sebagaimana yang harusnya," ujarnya.

Baca juga: BNPB: jalur Medan-Aceh Tamiang bisa diakses setelah pembukaan jalur

Baca juga: Anggota DPR dorong audit komprehensif cegah bencana Sumatera terulang

Dia merujuk kepada arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa kejadian banjir di Sumatera untuk kembali menegakkan perlindungan lingkungan di Tanah Air, mengingat konsekuensi yang ditimbulkan ketika hal itu tidak dilakukan.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah menewaskan 712 orang sampai dengan Selasa sore.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |