Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan pelaksanaan Program Sekolah Rakyat di Kota Batu diperuntukkan bagi jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP).
"Ini juga sebagai bagian dari layanan Sekolah Rakyat di Kota Batu, insya Allah untuk 150 siswa SMP," kata Khofifah di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu.
Sekolah Rakyat yang akan di buka di wilayah tersebut memanfaatkan fasilitas bangunan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, di Jalan Trunojoyo.
"Di sini membutuhkan beberapa sentuhan lagi, seperti kamar, dapur, dan kelas. Kelas itu perlu disekat," tuturnya.
Khofifah per hari ini juga telah meninjau bangunan UPT PPSPA dengan didampingi oleh Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto.
Pada kesempatan itu, dia menyatakan bahwa pemerintah daerah tingkat satu dan dua wajib berkolaborasi guna menyukseskan program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Insya Allah Jawa Timur siap paling depan untuk menjalankan arahan ini dan melaksanakan pembelajaran berkualitas berasrama melalui Sekolah Rakyat," ujar dia.
Selain di Kota Batu, dia menyebut bahwa program Sekolah Rakyat juga dilaksanakan di Kota Surabaya yang melibatkan pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Khofifah telah berkoordinasi dengan pihak rektorat kampus tersebut. Dia mengaku mendapatkan informasi bahwa ada enam kelas yang siap dibuka.
"Saya tadi sudah telpon dengan Pak Rektor bahwa siap untuk enam kelas dan per kelas bisa untuk 25 pelajar. Sudah lengkap dengan asrama di Lidah Kulon, di Kampus UNESA," ucap dia.
Soal siapa saja yang berhak mendapatkan akses pendidikan melalui Sekolah Rakyat, Gubernur Jawa Timur dua periode menjelaskan bahwa calon siswa adalah anak-anak yang keluarganya masuk ke dalam Desil 1 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Diketahui, desil 1 merupakan keluarga yang masuk dalam kelompok 1-10 persen dan tingkat kesejahteraan paling rendah secara nasional.
Oleh karena itu, Khofifah memastikan bahwa anak-anak dari keluarga yang masuk ke dalam Desil 1 DTSEN mendapatkan pendidikan layak melalui program dari kepala negara.
"Diharapkan semuanya bisa terakomodir masuk pada Sekolah Rakyat," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah siapkan 53 lokasi Sekolah Rakyat untuk digunakan mulai 2025
Baca juga: Gedung bekas Balai Kemensos di Bantul akan difungsikan Sekolah Rakyat
Baca juga: Legislator sarankan Sekolah Rakyat di bawah naungan Kemendikdasmen
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025