Jakarta (ANTARA) - Berpikir untuk menambahkan asupan suplemen namun khawatir tentang kerusakan hati?
Dikutip dari Medical Daily, Jumat, ahli bedah di Inggris Dr. Karan Rajan memperingatkan bahwa ini terjadi karena semua jenis suplemen, bahkan yang alami, dapat memengaruhi fungsi hati.
Rajan mengakui bahwa ia penggemar berat suplemen dan bahkan mengonsumsi beberapa suplemen sendiri, termasuk omega-3, vitamin D, dan serat. Namun, dalam menanggapi video seorang wanita yang mengalami kegagalan organ setelah mengonsumsi suplemen untuk pertumbuhan rambut dan kuku, ia memberikan peringatan yang jelas.
Baca juga: Suplemen kayu manis bisa ganggu efektivitas pengobatan
"Jangan mengubah hati Anda menjadi proyek sains yang gagal. Jika Anda mengonsumsi suplemen dan ingin menghindari cedera hati, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui," tambahnya.
Ia menyarankan, sebelum mengonsumsi suplemen sebaiknya memeriksa sumber tepercaya seperti Livertox, basis data yang menyusun laporan kasus tentang bagaimana berbagai obat dan suplemen memengaruhi hati.
Jika obat tersebut terdaftar di kelas A, B, atau C, berhati-hatilah dengan dosis dan apa yang Anda konsumsi. Bahkan obat alami melibatkan metabolisme hati, artinya obat tersebut melewati bagian penyaringan biokimia hati dan diproses oleh enzim hati. Hal ini dapat memengaruhi seberapa keras hati Anda bekerja," katanya.
Baca juga: Studi sebut probiotik dapat bantu kurangi emosi negatif
Ia juga menyarankan untuk mencari label sertifikasi pihak ketiga pada kemasan, yang menunjukkan bahwa produk tersebut telah diuji secara independen untuk keamanan, kualitas, dan kinerja.
Meskipun tidak ada pengujian yang dapat menjamin perlindungan 100 persen dari cedera hati, setidaknya pengujian tersebut dapat membantu mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam kapsul.
Selain itu penting mematuhi jumlah atau dosis yang direkomendasikan secara klinis.
“Jika Anda mengonsumsi beberapa suplemen herbal, pastikan tidak ada tumpang tindih yang signifikan antara bahan aktif masing-masing. Anda menciptakan campuran farmakologis dengan sinergi yang tidak diketahui," imbuh Rajan.
Baca juga: Tiga jenis suplemen yang menurut dokter tidak perlu dikonsumsi
Baca juga: 3 suplemen vitamin paling umum yang berbahaya bagi tubuh
Penerjemah: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025