Serang (ANTARA) -
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tinawati Andra Soni mengajak masyarakat, khususnya ibu, untuk membiasakan makan ikan sebagai langkah mencegah stunting dan memperkuat ketahanan gizi keluarga.
“Potensi ini harus benar-benar kita manfaatkan untuk kesehatan keluarga. Saya mengajak seluruh masyarakat, khususnya para ibu, agar membiasakan makan ikan sejak dini. Ayo makan ikan agar sehat, kuat, dan cerdas,” kata Tinawati dalam keterangannya di Kota Serang, Jumat.
Tinawati sempat mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan di Kota Tangerang.
Ia menegaskan Banten memiliki potensi laut besar dengan luas perairan 11.486,72 km persegi dan garis pantai 914 km. Potensi ini perlu dioptimalkan melalui kebijakan, penguatan kelembagaan, dan akses permodalan untuk menghasilkan produk olahan perikanan yang bermutu dan berdaya saing.
Baca juga: Pemprov Banten optimalkan peran PKK bantu cegah stunting
Menurut Tinawati, konsumsi ikan menjadi salah satu kunci menekan angka stunting. “Angka stunting di Banten turun dari 24 persen menjadi 21,1 persen berdasarkan SSGI 2024. Hasil ini menunjukkan kerja bersama kita mulai membuahkan hasil, dan salah satu kuncinya adalah dengan meningkatkan konsumsi ikan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kreativitas ibu-ibu yang mengolah ikan menjadi menu menarik seperti tekwan, pangsit isi telur puyuh, dan bakso ikan. “Inovasi ini luar biasa, bukan hanya menyehatkan tetapi juga bisa menjadi peluang usaha,” katanya.
Gerakan Gemarikan yang digelar TP PKK bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten diikuti lebih dari 120 peserta, mulai ibu hamil, ibu menyusui, keluarga dengan anak stunting, hingga calon pengantin. Dalam kegiatan ini, peserta juga menerima bantuan paket ikan segar dan sembako.
Baca juga: Pemprov Banten anggarkan Rp698 miliar untuk tangani stunting
Kepala DKP Banten Eli Susiyanti menyebut konsumsi ikan masyarakat Banten saat ini 47,6 kg per kapita per tahun, masih di bawah rata-rata nasional 56 kg. “Meski begitu, Kota Tangerang sudah mencapai 51 kg per kapita per tahun, tertinggi di Banten,” ujarnya.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.