Jakarta (ANTARA) - Kesatria Bengawan Solo (KBS) melepas center senior Ruslan guna merombak komposisi pemain menjelang bergulirnya Indonesia Basketball League (IBL) 2026, pada pertengahan Januari.
Berdasarkan laman IBL yang dikutip di Jakarta, Senin, tim asal Jawa Tengah itu memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak pebasket itu, yang absen sepanjang musim 2025 karena cedera.
Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya manajemen KBS untuk melakukan efisiensi, sekaligus pembenahan skuad menyambut musim baru.
Absennya Ruslan selama satu musim penuh membuat manajemen mempertimbangkan ulang kontribusinya bagi tim.
Ruslan bergabung dengan Kesatria pada akhir 2023 atau saat klub tersebut tengah mempersiapkan diri untuk debut di IBL alias berganti nama dari West Bandits Solo. Dia direkrut bersama dua rekannya sesama alumnus Mountain Gold Timika, yaitu Andre Rorimpandey dan Hengki Infandi.
Baca juga: Kesatria Bengawan Solo lepas Hengki Infandi
Sebelum membela KBS, Ruslan yang kini berumur 36 tahun sempat berkarier di beberapa klub IBL.
Dia pernah memperkuat Stapac Jakarta serta Stadium Happy 8 Jakarta pada 2015. Setelah Stapac dibubarkan, Ruslan sempat vakum dari bola basket profesional pada musim 2020, sebelum akhirnya bergabung dengan Mountain Gold Timika.
Performa center itu cukup stabil selama kariernya di IBL. Pada musim 2021, dia mencatatkan rata-rata 4,4 poin per laga (ppg) dan empat rebound per laga (rpg).
Saat musim keduanya bersama Mountain Gold, torehannya meningkat menjadi 5,4 ppg dan 5,5 rpg. Namum musim berikutnya yaitu 2023, kontribusinya menurun dengan rata-rata 3,2 ppg dan 3,6 rpg dari 11 pertandingan.
Selama di Kesatria pada musim 2024, Ruslan tampil dalam tujuh laga musim reguler dan dua pertandingan playoff. Dia hanya bermain kurang dari 10 menit per laga, sehingga kontribusinya relatif terbatas.
Baca juga: Satya Wacana tumbang oleh Kesatria usai tak cetak angka 9 menit
Cedera yang dialaminya pada musim 2025 membuat Ruslan harus menepi dari lapangan, hingga akhirnya kontraknya tidak diperpanjang oleh klub.
Belum ada kepastian mengenai langkah berikutnya dari pemain itu, apakah akan mencari tim baru atau memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai pebasket profesional.
Sementara itu, saat musim 2024, Kesatria Bengawan Solo berhasil masuk babak playoff IBL dan menjadi tim kejutan dengan mencatatkan 11 kemenangan beruntun di musim reguler, di bawah asuhan Efri Meldi.
Kemudian pada musim 2025, penampilan tim tidak stabil sehingga manajemen mendatangkan Milos Pejic yang merupakan mantan pelatih tim nasional bola basket Indonesia. Pejic memerankan pelatih kepala, sedangkan Meldi bertindak sebagai asisten pelatih.
Usaha keduanya membuahkan hasil positif dengan mengantarkan KBS ke playoff IBL untuk kedua kalinya. Namun, langkah tim itu hanya sampai putaran pertama fase gugur.
Semua perjalanan itu menjadi alasan tim untuk berbenah total guna menghadapi musim 2026.
Baca juga: Dua pemain wakili Kesatria Bengawan dalam IBL All Defensive Team 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Junaydi Suswanto
								Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































