Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom menekankan pentingnya integritas dan dedikasi dalam menjalankan tugas memerangi peredaran gelap narkotika.
Alasannya, kata dia, para bandar narkoba memiliki kekuatan finansial yang besar dan bisa mempengaruhi loyalitas aparat penegak hukum.
"Selalu hidup sederhana, bersyukur dengan apa yang dimiliki, dan menjaga profesionalisme dalam bekerja," ucap Marthinus kepada para jajarannya dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan (Musren) Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (30/1), seperti dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penegak hukum saat ini sedang menjadi sorotan.
Untuk itu, dia meminta para jajaran agar melakukan yang terbaik untuk masyarakat dan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Terkait dengan pendekatan strategis, ia mengatakan akan melanjutkan strategi tahun sebelumnya dengan menambahkan satu pendekatan.
Dengan demikian pada tahun 2025, BNN memiliki enam pendekatan strategis dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Keenam strategi tersebut, yaitu penguatan kolaborasi, penguatan intelijen Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), penguatan wilayah pesisir dan perbatasan negara, tematik dan ikonik, serta satu strategi tambahan, yaitu penguatan sumber daya dan infrastruktur.
Berkaitan dengan enam strategi tersebut, Marthinus meminta adanya pembentukan tim oleh Kepala BNN Provinsi (BNNP) dalam mendorong pembuatan regulasi, seperti peraturan daerah yang mendukung implementasi kolaborasi P4GN serta pembentukan unit analisis intelijen yang mampu untuk melakukan analisa hingga ke ruang digital.
Kemudian, ia juga meminta penguatan perbatasan dengan membangun jejaring komunikasi dan membuat benteng-benteng sosial melalui figur yang dapat dijadikan patron serta membentuk satuan tugas (satgas) pengejaran Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus narkoba di luar negeri dengan segera.
Lalu, meminta implementasi pendekatan tematik dengan membuat kegiatan yang dilihat dan mendapatkan atensi tidak hanya oleh masyarakat, tetapi juga pengedar dan bandar serta memperkuat sumber daya melalui corporate university yang saat ini sedang dibangun.
Dia menegaskan bahwa setiap program yang dirumuskan BNN harus tepat sasaran agar efektif dalam menekan tingkat ancaman narkoba.
Dengan demikian, Marthinus berharap kegiatan musyawarah perencanaan tahunan tidak hanya dijadikan sebagai ajang seremonial tanpa makna dan hasil yang konkret, sebaliknya dapat menjadi sarana produktif terhadap ide pembaruan yang dibutuhkan dalam melakukan reformulasi program.
"Kepala BNNP harus menjadi motor penggerak. Rumuskan usulan inovasi dengan pendekatan tematik yang sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing,” tuturnya.
Musren Tahun 2025 digelar BNN pada 30-31 Januari 2025 di Jakarta. Selaras dengan komitmen terhadap arah kebijakan P4GN, Musren tahun ini mengangkat tema Implementasi Astacita melalui Strategi Penguatan Kolaborasi dengan Pendekatan Ikonik dan Tematik di Wilayah Rawan Narkoba, Perbatasan, dan Pesisir.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025