Serang (ANTARA) - Jumlah kendaraan yang terdeteksi terpapar radiasi Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, terus menurun signifikan sebagai bukti efektivitas mitigasi yang dilakukan Satuan Tugas Penanganan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137.
"Dari 25.000 kendaraan yang diperiksa, sebelumnya 40 kendaraan terdeteksi terpapar. Namun, sejak Jumat hingga hari ini, tidak ada lagi kendaraan yang terkontaminasi. Ini capaian positif yang menunjukkan proses dekontaminasi berhasil,” ujar Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Rasio Ridho Sani di Serang, Senin.
Ia menjelaskan tren penurunan paparan radiasi itu diperoleh dari hasil pemantauan Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan Satuan Kimia Biologi Radiasi dan Nuklir (KBRN) Gegana Brimob di pintu keluar Kawasan Industri Cikande.
"Jumlah kendaraan yang terpapar semakin menurun. Artinya, sistem deteksi dan mitigasi yang kita jalankan bekerja efektif," ujarnya.
Menurut Rasio, sistem RPM menjadi bagian dari strategi nasional untuk mencegah pergerakan material berisiko tinggi.
"Langkah ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas lembaga, dari KLH, BRIN, Bapeten, TNI AD Nubika, hingga Polri memberi hasil nyata di lapangan. Kami bekerja cepat, karena keselamatan masyarakat dan petugas adalah prioritas," katanya.
Baca juga: BRIN analisis sampel tanah terkontaminasi Cs-137 dari Kawasan Cikande
Hasil positif tersebut juga menjadi indikator bahwa proses dekontaminasi di kawasan industri dan permukiman warga menunjukkan dampak nyata.
"Kami ingin memastikan bahwa semua aktivitas di kawasan ini kembali aman. Setelah Bapeten menyatakan clear and clean, masyarakat dapat beraktivitas tanpa rasa khawatir," ujar Rasio.
Meski demikian, satgas tetap melanjutkan pemantauan RPM hingga seluruh lokasi dinyatakan bebas dari kontaminasi Cs-137.
"Kami tidak ingin ada satu pun kendaraan atau material yang lolos dari pemeriksaan. Pemantauan akan terus dilakukan secara berkala," kata Rasio menegaskan.
Baca juga: Pemerintah kaji dampak sosial ekonomi akibat dekontaminasi Cs-137
Sementara itu, Komandan Satuan KBRN Gegana Brimob Komisaris Besar Polisi Yopie Indra Prasetya Sepang mengungkapkan bahwa sejak 1 Oktober hingga 20 Oktober, pihaknya telah memeriksa sebanyak 25.809 unit kendaraan yang keluar dari Kawasan Industri Cikande.
"Dari jumlah itu, 49 kendaraan terdeteksi terkontaminasi dan seluruhnya sudah kami dekontaminasi," ujarnya.
Menurut Yopie, sumber kontaminasi umumnya berasal dari sistem pembuangan kendaraan.
"Rata-rata kontaminasinya ditemukan pada bagian exhaust dan filter mesin karena paparan udara. Setelah dekontaminasi, kendaraan dicek ulang dan bila hasilnya bersih, mereka diperbolehkan melanjutkan perjalanan," katanya.
Baca juga: KLH: Keselamatan warga jadi prioritas penanganan kontaminasi Cs-137
Baca juga: KLH: 248 ton material terkontaminasi Cs-137 diangkat dari Cikande
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































