Jakarta (ANTARA) - Dalam dunia pertanian dan berkebun, pilihan antara menggunakan kompos atau pupuk kimia sering menjadi dilema tersendiri. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Di tengah meningkatnya kesadaran akan pertanian ramah lingkungan, pertanyaan ini pun kian relevan, manakah yang sebenarnya lebih baik untuk tanaman pupuk organik alami seperti kompos, atau pupuk kimia yang telah diformulasikan secara khusus?
Memahami perbedaan antara pupuk organik dan pupuk kimia menjadi hal penting bagi para pecinta tanaman. Sebab, masing-masing jenis pupuk tersebut memiliki karakteristik, manfaat, serta kekurangan yang berbeda-beda. Karena itu, mengetahui perbedaan keduanya dapat membantu dalam memilih pupuk yang paling sesuai untuk kebutuhan tanaman.
Berikut ini adalah informasi lebih lanjut mengenai perbandingan keduanya agar Anda bisa menentukan pilihan terbaik untuk kebun atau lahan pertanian Anda, melansir berbagai sumber.
Mengenal pupuk organik dan pupuk kimia untuk tanaman
Pemupukan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman. Secara garis besar, pupuk dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia yang juga dikenal sebagai pupuk anorganik atau buatan.
Kedua jenis pupuk ini sama-sama bermanfaat bagi perkembangan tanaman. Namun, masing-masing memiliki perbedaan yang cukup mencolok, terutama dari segi bahan utama yang digunakan dalam pembuatannya.
Pupuk organik:
Pupuk organik berasal dari bahan-bahan alami seperti kompos, pupuk hijau, limbah tumbuhan, dan kotoran hewan ternak. Salah satu kelebihan utama pupuk ini adalah kemampuannya dalam memperbaiki struktur tanah sekaligus mendukung kehidupan mikroorganisme di dalamnya.
Kandungan organiknya yang beragam dapat membantu menyediakan nutrisi secara bertahap dan berkelanjutan bagi tanaman. Di samping itu, pupuk organik lebih bersifat ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi terhadap tanah, air, maupun udara.
Meski begitu, pupuk organik memiliki kelemahan dalam hal kecepatan kerjanya. Karena memerlukan proses dekomposisi terlebih dahulu, nutrisi yang dikandung tidak langsung bisa diserap tanaman. Hal ini bisa menjadi hambatan, terutama saat tanaman membutuhkan masukan nutrisi secara cepat.
Pupuk kimia:
Pupuk kimia, atau yang juga dikenal sebagai pupuk anorganik, dibuat melalui proses industri dengan bahan-bahan sintetis. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuan memberikan nutrisi secara cepat dan langsung diserap oleh tanaman. Hal ini sangat membantu, terutama saat tanaman mengalami kekurangan unsur hara dalam waktu singkat.
Namun, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti penumpukan garam di dalam tanah yang pada akhirnya bisa merusak struktur tanah. Selain itu, jika tidak digunakan secara bijak, pupuk jenis ini berpotensi mencemari lingkungan, baik tanah, air, maupun udara.
Manfaat pupuk organik dan pupuk kimia
Pupuk organik:
1. Pelepasan nutrisi bertahap
Pupuk organik melepaskan unsur hara ke dalam tanah secara perlahan melalui proses penguraian oleh mikroorganisme. Cara ini membantu mencegah kelebihan nutrisi yang kerap terjadi pada pupuk kimia yang langsung terserap tanaman.
2. Meningkatkan struktur dan kesehatan tanah
Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan porositas dan kemampuan tanah menyimpan udara. Hal ini turut membantu mencegah erosi dan memperbaiki sistem drainase.
3. Menumbuhkan aktivitas mikroba tanah
Pupuk organik mampu merangsang pertumbuhan mikroorganisme tanah yang bermanfaat. Dengan begitu, tanah menjadi lebih seimbang secara biologis dan tanaman pun lebih terlindungi dari risiko penyakit.
4. Memperbaiki sifat kimia tanah
Selain memperkaya unsur hara, pupuk organik juga mampu menstabilkan tingkat keasaman tanah (pH) dan memperbaiki kualitas kimiawi tanah secara menyeluruh.
5. Mendukung lingkungan tumbuh yang ideal
Pupuk organik menciptakan kondisi tanah yang sehat dan subur, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih optimal.
6. Berkontribusi pada lingkungan yang lebih seimbang
Pemakaian pupuk organik membantu mengurangi ketergantungan terhadap pupuk sintetis dan berperan dalam menjaga keseimbangan karbon di dalam tanah, yang berdampak positif bagi kelestarian lingkungan.
Manfaat pupuk kimia:
1. Meningkatkan kesuburan tanah dengan cepat
Pupuk kimia mampu menyuburkan lahan yang kurang subur dalam waktu singkat. Kandungan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, belerang, magnesium, dan unsur penting lainnya berperan besar dalam menunjang pertumbuhan tanaman.
2. Mendorong pertumbuhan tanaman lebih cepat
Kandungan nutrisi dan mineral esensial dalam pupuk kimia dapat memenuhi kebutuhan tanaman secara cepat. Karena unsur hara dalam pupuk ini mudah larut, tanaman bisa menyerapnya dengan efisien, sehingga tumbuh lebih cepat, tampak lebih sehat, dan lebih tahan terhadap serangan hama maupun penyakit.
3. Efisien dan praktis
Dibandingkan pupuk organik, pupuk kimia dinilai lebih efisien karena penggunaannya yang sederhana, harga yang relatif terjangkau, serta kandungan nutrisi-nya yang sudah terukur dengan jelas. Selain itu, pupuk kimia tersedia dalam berbagai jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman.
Baca juga: Ramah lingkungan dan kaya nutrisi, ini daftar manfaat kompos
Baca juga: Pengertian dan ciri-ciri kompos yang baik untuk tanaman
Baca juga: Panduan praktis membuat pupuk kompos dari sampah di rumah
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025