Kenali gejala dan penanganan iritasi kulit dari serangga kamitetap

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kamitetap atau phereoeca uterella merupakan salah satu jenis serangga yang kerap ditemukan di dalam rumah. Serangga ini termasuk hama rumah tangga karena bentuknya menyerupai larva.

Kehadirannya bisa cukup mengganggu, sebab dapat menimbulkan rasa gatal pada kulit. Kamitetap biasanya hidup dengan memakan jaring laba-laba dan sering dijumpai di bawah kasur, bagian atap, gudang, atau sudut ruangan yang jarang dibersihkan.

Selain itu, serangga ini juga berpotensi memicu reaksi alergi, terutama pada orang yang sensitif terhadap debu maupun bulu hewan. Bulu halus yang berfungsi sebagai pertahanan diri kamitetap bisa berbahaya bila bersentuhan langsung dengan kulit.

Lalu, apa saja gejala iritasi kulit akibat kamitetap dan bagaimana cara menanganinya? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: Tips usir laba-laba agar tidak bersarang di rumah

Gejala iritasi kulit akibat serangga kamitetap

1. Timbul rasa gatal pada kulit

Kontak langsung dengan kamitetap bisa menimbulkan rasa gatal pada kulit. Gatal ini biasanya cukup sulit dikendalikan, bahkan bisa semakin meluas jika area yang terkena terus digaruk.

2. Muncul ruam merah

Gatal yang ditimbulkan umumnya diikuti dengan ruam merah pada permukaan kulit. Kondisi ini sebaiknya segera ditangani agar ruam tidak semakin menyebar.

3. Kemerahan disertai rasa panas

Kulit yang terkena bulu kamitetap dapat mengalami kemerahan, terkadang disertai rasa perih atau panas. Hal ini terjadi karena bulu halus serangga tersebut menempel di kulit sebagai mekanisme pertahanan diri.

4. Kulit menjadi kering

Ketika rasa gatal semakin kuat, refleks menggaruk sering tidak bisa dihindari. Namun, kebiasaan ini justru dapat membuat kulit terasa kasar, kering, dan tidak nyaman.

Baca juga: 8 cara alami basmi serangga kamitetep di rumah dengan efektif

Cara penanganan iritasi kulit akibat kamitetap

1. Kompres dengan air dingin

Gunakan kain bersih yang dicelupkan ke dalam air dingin, lalu tempelkan pada area yang gatal selama 10–15 menit. Jika kain sudah tidak terasa dingin, ulangi dengan air baru agar efeknya tetap optimal.

2. Mengonsumsi obat pereda

Jika rasa gatal semakin intens dan mengganggu aktivitas, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau antihistamin. Namun, bila keluhan tak kunjung reda, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

3. Manfaatkan baking soda

Baking soda bisa dijadikan alternatif alami untuk meredakan iritasi. Caranya, larutkan baking soda ke dalam air hangat, lalu gunakan untuk berendam sekitar 30 menit. Metode ini membantu mengurangi rasa gatal, panas, maupun iritasi pada kulit.

4. Mengoleskan salep kortikosteroid

Salep kortikosteroid dapat membantu meredakan peradangan, ruam, dan iritasi pada kulit. Gunakan secara rutin sesuai anjuran. Namun, jika kondisi tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Kemenhut gagalkan perdagangan ratusan serangga liar dilindungi

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |