Kemlu RI urai strategi pengembangan kerja sama dengan Afrika

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan strategi pengembangan kerja sama dengan Afrika sebagai langkah untuk menghadapi krisis kemanusiaan yang terjadi di beberapa negara di benua tersebut.

"Apa yang bisa dikembangkan bersama dan juga kebijakan apa yang paling tepat yang harus kita kedepankan secara pendekatan," kata Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (Kepala BSKLN) Kemlu RI Yayan G.H. Mulyana dalam acara yang dipantau secara daring, Jakarta, Selasa.

Yayan menguraikan strategi tersebut dalam “Forum of Experts and Practitioners - Insights on the African Region: Krisis Kemanusiaan dan Masa Depan Afrika (Kasus Sudan, Somalia dan Mali)” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kemlu RI.

Dalam kesempatan itu, Yayan mengatakan bahwa Afrika merupakan mitra penting Indonesia dan kerja sama yang diupayakan oleh kedua belah pihak adalah untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki kedua pihak.

Yayan mengatakan bahwa Afrika memiliki beragam sumber daya mineral yang penting bagi dunia, terutama dalam upaya mendorong transisi ke energi terbarukan dan berkelanjutan.

Bagi Indonesia, sumber daya mineral tersebut menjadi modalitas yang perlu dikapitalisasi untuk menjamin keamanan energi bagi kepentingan kedua belah pihak.

Sayangnya, sejumlah negara di Afrika masih terlibat dalam konflik berkepanjangan yang menimbulkan ketidakstabilan dan krisis kemanusiaan yang dinilai dapat menghalangi potensi Afrika untuk bisa berkembang lebih lanjut.

Oleh karena itu, Yayan menyampaikan sejumlah strategi yang perlu dilakukan Indonesia untuk mengembangkan kerja sama di tengah krisis yang masih berlangsung di sejumlah negara di benua tersebut.

Salah satunya adalah perlunya elaborasi pengembangan kapasitas bersama di bidang infrastruktur dan industri, terutama di sektor ekstraksi. "Bidang ini adalah potensial bagi Afrika dan kita dapat berkontribusi lebih dalam," katanya.

Strategi berikutnya adalah perlunya kerja keras bersama untuk mewujudkan ekonomi integratif dan membangun kerja sama yang lebih erat di antara berbagai organisasi. Integrasi tersebut, kata dia, akan mendorong tumbuhnya hubungan yang beragam di kawasan secara lebih mendalam.

Selain itu, Yayan juga mencatat perlunya kerja sama pada pengembangan kapasitas SDM dan kerja sama teknik lain yang diperlukan untuk memajukan potensi secara berkesinambungan.

Meski demikian, dia mencatat masih terdapat kompleksitas dalam upaya Indonesia melakukan eksplorasi, sementara Afrika juga masih sangat bertumpu pada sektor komoditas. Hal itu, menurutnya, menjadi tantangan bersama dalam pengembangan diversifikasi ekspor produk.

Baca juga: Kemlu kaji kemungkinan upaya dorong penyelesaian konflik di Afrika

Baca juga: Upaya Indonesia-Afrika wujudkan ketahanan pangan

Baca juga: Dubes Zuhairi: Inisiatif Indonesia bangun kawasan Afrika disambut baik

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |