Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital menyiapkan infrastruktur telekomunikasi, penerapan konsep Desa Digital, serta peningkatan literasi demi mewujudkan transmigrasi yang lebih modern.
“Dengan langkah ini, diharapkan kawasan transmigrasi dapat berkembang menjadi pusat ekonomi berbasis digital yang berdaya saing,” kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam rilis pers, Kamis.
Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis.
Meutya menegaskan bahwa digitalisasi merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah transmigrasi.
Baca juga: Kemkomdigi: Pengembangan infrastruktur tingkatkan transformasi digital
Kementerian Komdigi, kata dia, siap mendukung transformasi transmigrasi melalui digitalisasi. Pihaknya ingin memastikan bahwa teknologi dan infrastruktur komunikasi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Komdigi akan membantu menyebarluaskan informasi mengenai transformasi program transmigrasi melalui berbagai platform media massa dan televisi nasional.
“Kami akan menggaungkan program ini secara luas agar masyarakat memahami manfaatnya. Media memiliki peran penting dalam mempercepat adopsi dan penerimaan program ini oleh masyarakat,” kata dia.
Program transformasi transmigrasi ini dirancang untuk mengatasi tantangan lama dalam pelaksanaan transmigrasi, yang sebelumnya lebih berfokus pada pemindahan penduduk tanpa dukungan infrastruktur yang memadai.
Baca juga: Kolaborasi dengan industri mengakselerasi infrastruktur digital
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah program Transmigrasi Patriot, yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia unggul dan tangguh melalui pembangunan sekolah-sekolah lokal di kawasan transmigrasi bekerja sama dengan universitas nasional.
Selain itu, Kementerian Komdigi mendorong pengembangan Desa Digital sebagai bagian dari ekosistem Smart Village. Penerapan Desa Digital diharapkan mampu meningkatkan akses terhadap informasi dan peluang usaha berbasis digital bagi masyarakat di kawasan transmigrasi.
“Kami ingin memperluas konsep Smart City ke tingkat desa agar masyarakat transmigran dapat menikmati manfaat teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, dan layanan publik,” ucap Meutya.
Dari sisi infrastruktur, Kementerian Komdigi akan memastikan ketersediaan jaringan komunikasi yang memadai di wilayah transmigrasi.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi Wayan Toni Supriyanto menegaskan bahwa jaringan 4G telah mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, namun masih ada tantangan dalam menyediakan kapasitas jaringan yang optimal di beberapa daerah.
Baca juga: Kemkomdigi dukung pemerataan akses infrastruktur digital untuk sekolah
“Kami akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan infrastruktur telekomunikasi di kawasan transmigrasi dapat terpenuhi dengan baik,” ujarnya.
Dalam aspek literasi digital, Kementerian Komdigi melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) turut berperan dengan menyediakan program kewirausahaan digital bagi masyarakat transmigran, khususnya perempuan.
“Kami ingin memastikan bahwa perempuan di kawasan transmigrasi juga mendapatkan kesempatan untuk berdaya melalui keterampilan digital, sehingga ekonomi keluarga dapat tumbuh secara berkelanjutan,” kata Kepala BPSDM Kementerian Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Sebagai penutup, Meutya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam merealisasikan program ini.
“Kolaborasi antara Kemkomdigi, Kementrans, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mempercepat keberhasilan transformasi transmigrasi. Dengan pendekatan berbasis digital, kami yakin program ini dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Baca juga: Upaya percepat digitalisasi butuh dukungan infrastruktur dan talenta
Baca juga: Mastel: Infrastruktur perlu didorong untuk kembangkan talenta digital
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025