Kementerian Investasi kedepankan "triple helix" untuk dorong inovasi

3 hours ago 2
Jadi antara pemerintah, dunia usaha, dan juga akademisi, ataupun research and development, itu bisa ada kerjasamanya,

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan mengedepankan triple helix untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan di Indonesia.

“Jadi antara pemerintah, dunia usaha, dan juga akademisi, ataupun research and development, itu bisa ada kerjasamanya,” ungkap dia dalam agenda peluncuran laporan “Bisnis AS untuk Indonesia” (BISA) bertema “Strengthening Indonesia’s Future through US-Indonesia Business Collaboration” oleh US-ASEAN Business Council (USABC) di Jakarta, Selasa.

Saat ini, para akademisi dan pengusaha di Indonesia disebut asik dengan dunia mereka sendiri, tetapi tidak terkait satu sama lain.

Begitu pula dengan pemerintah yang tak menempatkan perguruan tinggi sebagai bagian dari pengembangan bisnis, teknologi, dan industri di dalam desain kebijakan.

Menurut dia, penyebabnya adalah pandangan terhadap sektor pendidikan sebagai bisnis, sehingga universitas cenderung lebih banyak menerima mahasiswa di jurusan ilmu sosial dibandingkan STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa (Engineering), dan Matematik).

“Kenapa? Karena membuka universitas yang berbasis itu (STEM) mahal biayanya, perlu laboratorium. Yang gampang itu ya sudah, (ilmu) komunikasi tinggal buka kelas, jadi dosen, sempat presentasi, selesai sudah. Tapi ini tidak mendukung terhadap peningkatan kualitas backbone industri di Indonesia berbasis kekayaan teknologi sendiri,” ucap Nurul.

Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan Himpunan Kawasan Industri Indonesia untuk menghadirkan kegiatan Indonesia Inventor, Innovator, and Investor Summit. Agenda tersebut dikatakan sedang dalam proses pematangan.

Dirinya juga menyampaikan bahwa BKPM memiliki program yang akan memberikan kesempatan pelatihan terkait teknologi untuk setiap investasi yang baru masuk Indonesia.

“Kita sudah punya kesepakatan dimana investasi anda berada, di situ kita cari perguruan tinggi yang bisa memfasilitasi. Jadi fasilitasnya dipakai di sana, kecuali teknologinya belum ada, silahkan dibawa prototype-nya ataupun modelnya untuk bisa kemudian diterapkan di Indonesia,” ujar Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |