Kementan nilai pemerataan distribusi daging ayam perlu ditingkatkan

1 week ago 5
Di beberapa wilayah, masyarakat lebih memilih sumber protein lain seperti ikan, daging sapi, atau produk nabati. Diversifikasi pangan ini menyebabkan konsumsi ayam tidak merata di seluruh Indonesia,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menilai akses distribusi pangan perlu ditingkatkan dan dilakukan secara lebih merata guna memacu konsumsi protein hewani masyarakat, seperti daging ayam.

“Ada beberapa daerah, beberapa wilayah kita di Indonesia yang mungkin masih cukup sulit untuk terjangkau dari rantai pasok pangan khususnya untuk daging ayam,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, I Ketut Wirata, dalam diskusi "Keamanan Pangan Asal Hewan: Fakta tentang Residu dan Hormon pada Daging Ayam" di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Wirata mengatakan, konsumsi daging ayam per kapita di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

“Data tahun 2022 menunjukkan bahwa Malaysia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara dalam konsumsi daging ayam, yakni mencapai 53,14 kilogram per kapita per tahun,” katanya.

Baca juga: Surplus produksi, Kementan pastikan ketersediaan daging ayam terjaga

“Ini jauh di atas rata-rata konsumsi per kapita masyarakat di Indonesia,” ujarnya menambahkan.

Selain faktor aksesibilitas dan pemerataan distribusi, Wirata mengatakan, rendahnya konsumsi daging ayam di Indonesia juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain seperti daya beli masyarakat yang masih rendah, hingga preferensi konsumsi protein hewani lainnya.

“Di beberapa wilayah, masyarakat lebih memilih sumber protein lain seperti ikan, daging sapi, atau produk nabati. Diversifikasi pangan ini menyebabkan konsumsi ayam tidak merata di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Meski demikian, Wirata yakin bahwa konsumsi daging ayam dapat meningkat, menyusul surplus produksi yang terus dipertahankan Indonesia.

Baca juga: Mendag nilai kenaikan harga ayam di Bali masih masuk batas acuan

Ia menyampaikan, pada tahun 2024, kebutuhan daging ayam nasional adalah sebesar 3,72 juta ton per tahun, dengan produksi mencapai 3,84 juta ton. Sehingga, Indonesia memiliki surplus sebesar 0,12 juta ton.

“Nah, sehingga produksi yang surplus ini masih memungkinkan untuk ditingkatkan sebagai konsumsi di dalam negeri,” kata Wirata.

Baca juga: Wamentan sebut swasembada pangan keharusan demi kemandirian bangsa

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |