Kementan: 100 ribu hektare program cetak sawah siap diolah di Kalteng

4 weeks ago 12
Secara keseluruhan target ini merupakan bagian dari pengelolaan potensi lahan sebesar 500 ribu hektare di Kalteng. Dari jumlah tersebut, 100.000 hektare sudah siap dan sudah ada SID-nya (survey investigasi desain)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah menyatakan bahwa 100 ribu hektare program cetak sawah siap diolah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Upaya membuka 100.000 hektare lahan baru pada 2025 ini sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan nasional," kata Andi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Dia menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan program cetak sawah di Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan di kantor gubernur setempat di Palangkaraya.

"Secara keseluruhan target ini merupakan bagian dari pengelolaan potensi lahan sebesar 500 ribu hektare di Kalteng. Dari jumlah tersebut, 100.000 hektare sudah siap dan sudah ada SID-nya (survey investigasi desain)," ujarnya.

Menurut dia, program itu mendapat dukungan anggaran signifikan yang dialokasikan untuk kegiatan cetak sawah, modernisasi pertanian, optimasi lahan dan brigade pangan.

“Target kita dari data yang tersedia itu 500 ribu hektare tersebut, mudah-mudahan 100 ribu hektare yang sudah siap ini bisa kita buka sampai bulan enam (Juni) tahun 2025,” kata Andi.

Dalam pelaksanaan program ini, Kementan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Menurut dia, Kementerian PU juga telah berkomitmen untuk normalisasi, membangun tanggul, memperbaiki pintu air, dan menyediakan pompa air untuk memastikan ketersediaan irigasi.

Andi menerangkan, anggaran pada Kementerian Pertanian mencapai Rp29 triliun, di mana untuk wilayah Kalteng sendiri dialokasikan sebesar Rp5,5 triliun guna program cetak sawah.

Saat ini, lanjut Andi, merupakan momentum yang tepat untuk kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam rangka swasembada pangan.

“Masih ada (untuk) 200-300 ribu hektare untuk kegiatan optimasi lahan yang belum dimanfaatkan yang masih bisa dipindahkan untuk Kalteng,” ujar Andi.

Untuk itu, ia meminta para penjabat (Pj) bupati, jika masih terdapat lahan yang perlu dioptimalkan agar segera disampaikan datanya kepada Kementan.

Di samping itu, Kementan akan terus memberikan bantuan subsidi pupuk, alsintan serta mendorong keringanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal kerja petani dalam mempercepat pertanaman.

"Pelibatan warga lokal harus dioptimalkan agar kesejahteraan merata. Bahwa ada yang belum berhasil iya mungkin ada. Namun semua perlu waktu, kemarin-kemarin belum berhasil tapi yakin kali ini kita akan berhasil," ujarnya .

Dia berharap program tersebut dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga tiga kali dan mendukung peningkatan produksi pangan nasional.

Ia menambahkan bahwa dirinya juga telah melihat langsung tanaman padi di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalteng.

"Di Dadahub padi itu tumbuh, cetak sawah ini tidak ada yang menyangka bisa ditanami di sini, tapi nyatanya bisa. Saya yakin setelah beberapa kali panen dan tanam bisa membentuk struktur tanah yang padat dan baik untuk persawahan," kata Andi.

"Tidak ada alasan untuk tidak bergerak. Dengan anggaran yang besar ini, mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk membangun pertanian Kalimantan Tengah yang lebih maju,” tambah Andi.

Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung dan berkolaborasi untuk memastikan program cetak sawah berjalan sukses demi kesejahteraan masyarakat di daerahnya.

“Peluang ini jangan sampai diambil Provinsi lain. Kita ambil bagian dalam kedaulatan pangan. Ini sangat penting di tengah situasi global tidak menentu,” kata Sugianto.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti menjelaskan bahwa hasil Survey Investigasi Desain (SID) cetak sawah sudah siap 150 ribu hektare. Namun, yang akan digunakan sebanyak 102 ribu hektare pada tahun 2025 untuk cetak sawah.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |