Ambon (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI membantu pengentasan pemuda miskin ekstrem di Maluku, dengan mendorong agar memiliki penghasilan.
“Kami berkolaborasi dengan berbagi organisasi kepemudan, di antaranya Yayasan Kopi Maluku dan Moluccas Creative Development Team (MCDT) untuk membina para pemuda agar mampu memiliki penghasilannya sendiri,” kata Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenpora RI Hendro Wicaksono di Ambon, Senin.
Baca juga: Angka kemiskinan Indonesia satu dekade terakhir turun, simak datanya
Kegiatan yang dilakukan itu, kata dia, merupakan implementasi dari program Kemenpora dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tentang Sinergi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Bidang Kepemudaan.
Dalam hal ini Kemenpora dan Kemenko PMK, berupaya menangani kemiskinan ekstrem untuk pemuda, yakni mereka yang berusia 16-30 tahun agar dapat keluar dari garis kemiskinan.
Harapannya, para pemuda dapat berkembang dan memiliki kemandirian secara ekonomi.
Ia menjelaskan, Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Nomor 32 Tahun 2022 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Program PPKE mengimplementasikan program ini melalui tiga strategi utama, yaitu penurunan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat serta meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Baca juga: Anggota DPR: Bansos basis pemberdayaan lebih efektif atasi kemiskinan
Dalam implementasinya di Maluku, kata dia, bersama MCDT dan Yayasan Kopi Maluku, Kemenpora melakukan sejumlah pelatihan dan seminar hingga pendampingan bagi para pemuda agar dapat memotivasi pemuda untuk berwirausaha.
“Kita tidak bisa kalau hanya berharap pemuda Maluku harus bekerja di kantoran atau di pabrik. Kalau bisa mereka itu membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan masyarakat sekitar,” katanya.
Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada 50 pemuda Maluku yang tercatat memiliki usahanya masing-masing sebagai upaya untuk keluar dari garis kemiskinan.
“Sekarang kita lanjutkan dengan bagaimana pendampingan usaha, kita memang tidak bisa turun langsung, tetapi tetap kita pantau melalui organisasi kepemudaan yang menjadi mitra kita di daerah,” tuturnya.
Baca juga: Upaya Sulbar entaskan kemiskinan melalui budi daya kakao
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025