Kota Sawahlunto (ANTARA) - Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Erwita Dianti mengatakan event Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) bukan hanya sekadar kegiatan selebrasi namun upaya mengenalkan budaya Nusantara ke kancah internasional.
"Penyelenggaraan SISSCa bukanlah sebuah selebrasi semata melainkan upaya untuk melestarikan dan mengenalkan warisan budaya kita kepada masyarakat domestik maupun internasional," kata Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Erwita Dianti di Kota Sawahlunto, Sabtu malam.
Sebagai salah satu dari 110 Kharisma Event Nusantara atau KEN yang tercatat dalam agenda Kemenpar, Erwita menyakini event SISSCa dapat mengenalkan Indonesia khususnya Kota Sawahlunto ke kancah internasional. Apalagi "Kota Arang" kaya akan potensi sejarah, alam, budaya hingga gastronomi.
Baca juga: Menyusuri jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin
Kemudian, lanjut dia, yang tidak kalah penting ialah keberadaan Songket Silungkang yang sudah dikenal di pasar nasional hingga mancanegara. Hal ini semakin menambah dan menguatkan Kota Sawahlunto sebagai kota yang berpengaruh di dunia hingga ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco pada 2019.
"Event SISSCa ini sekaligus upaya untuk menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra mengatakan penyelenggaraan SISSCa 2025 merupakan yang Ke-11. Kegiatan ini bukan sekadar perayaan atau parade karnaval saja, melainkan sebuah bentuk penghargaan tertinggi terhadap warisan budaya nenek moyang yang tidak ternilai harganya yaitu kain songket.
"Songket dengan setiap benangnya yang terjalin adalah cerminan dari identitas sejarah dan keindahan, setiap motifnya memiliki makna filosofis yang mendalam," kata dia.
Baca juga: Geopark Sawahlunto jadi kampus lapangan geologi terintegrasi
Baca juga: Kereta api wisata Sawahlunto Sumatera Barat beroperasi kembali
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.