Kemenko Perekonomian: Prinsip berkelanjutan penting di sektor properti

7 hours ago 3
Sangat penting karena sektor properti berkontribusi terhadap PDB dan melibatkan banyak pihak sebagai rantai pasok (supply chain) untuk membangun perumahan,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mengungkapkan prinsip-prinsip berkelanjutan atau green penting untuk sektor properti.

"Sangat penting karena sektor properti berkontribusi terhadap PDB dan melibatkan banyak pihak sebagai rantai pasok (supply chain) untuk membangun perumahan," ujar Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian Dida Gardera di Jakarta, Jumat.

Kalau misalnya sektor properti sudah melakukan prinsip-prinsip keberlanjutan, maka komitmen Indonesia dalam pengurangan emisi akan semakin bisa terakselerasi.

"Saya pikir sektor properti ini sangat penting dan memang dengan adanya keberlanjutan berarti suasana kehidupan di perumahan itu akan lebih nyaman, lebih sehat dan sebagainya," kata Dida.

Baca juga: Sektor properti diprediksi tetap tumbuh stabil di 2025

Dengan adanya konsep green ini di sektor properti berarti menjamin bagi penghuninya dan juga masyarakat sekitar bahwa perumahan tersebut sudah berwawasan lingkungan, artinya lebih sehat dan nyaman.

Kemudian dari sisi penggunaan energi, air, dan sebagainya juga lebih efisien jadi tentu pada akhirnya akan mendorong perekonomian yang lebih berkualitas.

"Jadi ini bukan suatu pilihan, seharusnya sudah merupakan keharusan," katanya.

Sebagai informasi, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto mengatakan, tren investasi properti di Indonesia saat ini tengah mengarah ke pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).

Baca juga: BKPM: Sektor properti sumbang Rp122,9 triliun realisasi investasi 2024

Dia menilai hal itu akan menjadi tantangan bagi industri properti menyusul komitmen untuk mengurangi jejak karbon secara nasional dan global.

Hal ini merupakan peluang, bagaimana tidak hanya menciptakan residential atau properti baru yang ramah lingkungan, tapi juga bagaimana dapat merenovasi atau pun mengembangkan properti yang sudah ada menjadi lebih berkelanjutan.

Rakhmat menilai saat ini sejumlah masyarakat Indonesia sebagai konsumen juga sudah memiliki kesadaran (awareness) untuk memiliki hunian yang lebih hijau.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |