Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) mengungkapkan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) mendukung swasembada pangan di Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko IPK Rachmat Kaimuddin menegaskan bahwa swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, sehingga dibutuhkan infrastruktur pendukung seperti perbaikan jaringan irigasi, termasuk JIAT.
“Dari awal telah disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo bahwa yang diharapkan adalah swasembada pangan. Untuk mencapainya tentu dibutuhkan infrastruktur yang menunjang hal tersebut," ujar Rachmat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Karena itu, pemerintah memastikan pembangunan yang dilakukan benar-benar berdampak dan mampu menghasilkan panen yang lebih banyak.
Rachmat menyampaikan apresiasi kepada para petani dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam menyukseskan program infrastruktur sumber daya air untuk mendukung swasembada pangan.
“Untuk menjadi padi, menjadi beras, tentu sangat bergantung pada kerja keras para petani. Selain air, bibit, dan pupuk, di dalamnya ada keringat Bapak/Ibu semua yang membuat kami semua bisa menikmati makan,” katanya.
Sumur JIAT di Desa Rejomulyo memiliki kedalaman 120 meter, panjang jaringan 1.500 meter, dengan 15 unit boks bagi. Total luas layanan meningkat dari 20 hektare menjadi 25 hektare. Penggerak pompa menggunakan mesin genset berdaya 35 kiloVolt-Ampere (KVA) dan listrik PLN 23 KVA.
Keberadaan JIAT ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kepala Desa Rejomulyo Tushandoyo mengungkapkan bahwa sebelumnya para petani hanya mengandalkan air hujan. Kini, hasil panen meningkat signifikan.
“Sebelum ada JIAT, petani hanya mengharapkan hujan dari Allah SWT. Bila hujannya lebat, kami bisa menanam. Bila tidak, banyak kerugian. Setelah ada JIAT, kami sangat bersyukur bisa panen hingga tiga kali,” ujar Tushandoyo.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































