Kemenekraf buka ruang dialog perkuat ekosistem fotografi nasional

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemnekraf) membuka ruang dialog untuk memperkuat ekosistem fotografi nasional.

Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf, Agustini Rahayu menegaskan bahwa ekosistem fotografi sebagai bagian penting dari subsektor ekonomi kreatif nasional.

“Kami ingin mendengar langsung dari para pelaku fotografi tentang dinamika dan tantangan di lapangan. Salah satu tugas kami membuka jalur distribusi dan komersialisasi bagi setiap subsektor agar roda ekonomi kreatif tetap bergerak,” ujar Agustini, dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dalam hal ini Kemenekraf salah satunya memfasilitasi dialog nasional bertajuk "Mendengar dari Balik Lensa" yang digelar di Jakarta, Jumat (7/11) menanggapi maraknya konflik dan perdebatan seputar etika fotografi di ruang publik.

Baca juga: Menekraf ajak masyarakat hadiri pameran foto “Haluan Merah Putih”

Inisiatif ini bertujuan menjembatani kepentingan fotografer, komunitas, dan regulator guna menciptakan ekosistem fotografi yang sehat, aman, dan produktif bagi seluruh pemangku kepentingan.

Menurut Agustini, gangguan terhadap ekosistem fotografi dapat berimbas pada rantai nilai ekonomi kreatif secara keseluruhan.

“Kasus-kasus yang muncul belakangan ini cukup mengganggu alur kerja dan interaksi di industri. Karena itu, kami hadir untuk memfasilitasi agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara kolaboratif, bukan dengan saling menyalahkan,” tutur dia.

Baca juga: GBK siapkan aturan komunitas fotografi untuk jaga privasi pengunjung

Agustini menegaskan bahwa peran pemerintah dalam konteks ini bukan semata sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator dan koordinator.

“Pemerintah bukan regulator yang menakutkan, tapi pihak yang menjembatani kepentingan bersama. Kami ingin memastikan industri fotografi berjalan dengan baik, sehat, dan transparan,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, Kemenekraf berharap lahir sinergi berkelanjutan antara pelaku industri, komunitas, dan pemerintah dalam memperkuat tata kelola fotografi nasional.

Baca juga: Pameran FOTO Bali festival kenalkan budaya Nusantara kepada wisatawan

Fotografi bukan hanya ekspresi visual, tetapi juga bagian dari kekuatan ekonomi kreatif Indonesia yang perlu dijaga bersama. Diskusi ini bukanlah hasil, melainkan bagian dari menemukan solusi bersama yang nantinya akan diteruskan ke berbagai pihak regulator.

Direktur Penerbitan dan Fotografi Kementerian Ekraf, Iman Santosa, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem fotografi yang aman dan nyaman.

Ke depan, lanjut dia, Kemenekraf akan menyusun rekomendasi bersama untuk disampaikan kepada pihak terkait termasuk pemerintah daerah dan instansi lain seperti Kementerian Komunikasi dan Digital, guna menemukan solusi konkret yang menjamin keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak.

Baca juga: Kemenekraf perkuat industri ekraf visual dengan percetakan digital

“Kami ingin membantu teman-teman fotografer menyelesaikan persoalan yang muncul di masyarakat. Tujuannya sederhana: agar ekosistem ini bisa bekerja dengan rasa aman dan saling menghargai,” ujar dia.

Sementara itu, fotografer profesional Jerry Aurum menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme para peserta dan menekankan pentingnya ruang dialog seperti ini dalam merawat kolaborasi lintas sektor.

Menurut Jerry, fotografi bukan hanya karya visual, tetapi cerminan cara pandang kita terhadap manusia dan ruang publik.

“Melalui forum ini, kita ingin mendengar langsung dari para pelaku di balik lensa. Kami menginginkan bahwa perlindungan hukum dan ruang kreativitas dapat berjalan seimbang,” kata dia.

Baca juga: Wamenekraf dorong fotografer lokal percaya diri pamer karya ke publik

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |