Padang (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Budi Setiyono menyinggung peran penting generasi muda untuk mencapai dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
"Visi Indonesia Emas mensyaratkan hadirnya generasi muda yang memiliki kualitas paripurna," kata Sekjen Kemendukbangga Budi Setiyono di Padang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen Kemendukbangga pada Simposium Nasional Kependudukan 2025 yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat.
Budi mengatakan pemerintah telah menetapkan Visi Indonesia Emas 2045 yang salah satunya ditandai dengan terwujudnya ekonomi yang maju dan berkelanjutan. Visi tersebut tidak bisa direduksi dengan capaian angka pertumbuhan ekonomi dan teknologi canggih saja.
Namun, jauh dari itu, butuh kesiapan generasi muda yang memiliki kualitas paripurna dari sisi kesehatan, berintelektualitas tinggi, berkarakter kuat serta menjunjung tinggi integritas.
Menurut Sekjen Kemendukbangga generasi yang sedang disiapkan tidak hanya sekadar untuk tenaga kerja melainkan juga sebagai pemikir, inovator dan pemimpin yang mampu menyeimbangkan kemajuan material lewat kematangan moral.
"Tanpa fondasi manusia yang unggul, segala pencapaian ekonomi dan teknologi tidak akan bermakna utuh bagi keberlanjutan bangsa," kata dia mengingatkan.
Pada kesempatan itu, Budi mengatakan Indonesia sedang bersiap atau berada pada masa bonus demografi. Situasi tersebut hanya akan menjadi anugerah apabila Indonesia bisa melahirkan generasi muda yang sehat, cerdas, adaptif serta memiliki karakter yang tangguh.
"Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas maka peluang emas ini bisa berubah menjadi beban atau bencana demografi," ujarnya.
Untuk melahirkan generasi yang berkualitas, Budi mengatakan pemerintah dan pihak terkait perlu memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan serta penunjang lainnya yang memadai.
Merujuk data keluarga 2024 yang dihimpun Kemendukbangga tercatat sekitar 11,53 juta keluarga yang dikepalai langsung oleh perempuan (janda). Hal ini mengindikasikan tingginya angka perceraian atau faktor lainnya.
Kemendukbangga memastikan terus memberikan perhatian dan dukungan kepada 11,53 juta keluarga yang dikepalai oleh perempuan. Kebijakan itu untuk memastikan generasi muda tetap tumbuh berkualitas meskipun tidak mendapatkan kasih sayang utuh dari pihak bapak.
"Perlindungan, pemberdayaan, dukungan dan perhatian harus kita berikan agar mereka mampu mengantarkan anggota keluarganya sama dengan kualitas keluarga lainnya," ujar dia.
Baca juga: Kemendukbangga: Kampus punya andil wujudkan pembangunan kependudukan
Baca juga: Kemendukbangga/BKKBN: Sinergi penting sukseskan Bangga Kencana
Baca juga: Kemendukbangga: Pemda perlu adopsi peta jalan pembangunan kependudukan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.