Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyerap aspirasi dari jajaran puluhan perguruan tinggi negeri (PTN) dalam misi meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang universitas.
"Kementerian membuka ruang luas bagi semua stakeholder, terutama perguruan tinggi dan pimpinan untuk ikut menyumbang saran perbaikan melalui kerja sama memajukan pendidikan tinggi di Indonesia," kata Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek Berry Juliandi seusai Rakernas Wakil Rektor Akademik, di Universitas Brawijaya, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Pembahasan mengenai upaya peningkatan kualitas pendidikan di jenjang perguruan tinggi melibatkan total 56 PTN di Indonesia, dimana 50 kampus hadir secara tatap muka dan enam sisanya melalui daring.
Berry menjelaskan dalam agenda itu ada beberapa isu strategi pada bidang pendidikan tinggi yang dibahas, seperti desain kurikulum bagi mahasiswa dan revisi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Dia menjelaskan pihaknya coba memberikan otonomi pada perguruan tinggi untuk meramu kurikulum yang sesuai dengan keberadaan program studi, sehingga mahasiswa PTN bisa langsung memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
"Jadi tidak hanya menjadi menara gading, mahasiswa dapat melakukan studi dan memberikan dampak ke masyarakat, bukan menunggu setelah lulus," ujarnya.
Baca juga: Kemdiktisaintek imbau kampus punya Satgas PPKS cegah kekerasan seksual
Lalu, untuk revisi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 lebih bertujuan memperluas ruang para dosen dalam melakukan inovasi pembelajaran, penelitian, dan pengabdian ke masyarakat.
"Sehingga para dosen tidak terbebani lagi dengan administrasi pada pembuatan dan persiapan akreditasi," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Universitas Brawijaya Prof Imam Santoso menyatakan rakernas ini adalah bagian langkah strategis jajaran perguruan tinggi dalam membantu dan mendukung kinerja Kemendiktisaintek dalam merumuskan persoalan yang ada pada sejumlah isu di bidang akademik.
"Kami memandang beberapa isu strategis perlu didiskusikan dan kami berkewajiban memberikan dukungan kepada kementerian," ujarnya.
Dia mengatakan pada agenda rakernas ini masing-masing perwakilan perguruan tinggi telah memberikan masukan pada aspek kurikulum, penjaminan mutu, serta sistem sistem pembelajaran yang lebih ramah dan akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat.
"Kami memberikan perspektif agar perguruan tinggi lebih leluasa mengatur kurikulumnya. Fokus akademik adalah pencapaian target mutu dan bagaimana kurikulum memberikan nuansa pembelajaran yang optimal," tutur dia.
Baca juga: Kemdiktisaintek-Forum Rektor susun rencana strategis revitalisasi LPTK
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025