Kemendiktisaintek paparkan transformasi kampus di era Industri 4.0

5 hours ago 6
Kami ingin mengubah fokus riset dari yang sebelumnya berbasis topik atau produk, menjadi berbasis tantangan nyata seperti kecerdasan buatan, transisi energi baru dan terbarukan, teknologi pangan dan kesehatan, serta teknologi nano

Surabaya (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi perguruan tinggi pada era Revolusi Industri 4.0 melalui penguatan integrasi teknologi dan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Kemendiktisaintek siap mendukung dari sisi regulasi, fasilitasi pendanaan, dan kemitraan lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha. Kami mengajak seluruh sivitas akademika menyatukan langkah membangun perguruan tinggi yang mampu menjawab tantangan zaman," kata Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Yos Sunitiyoso, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Saat membuka gelaran Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025 di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, ia mengatakan Kemendiktisaintek kini mengusung paradigma baru dalam perumusan kebijakan perguruan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pendidikan, namun juga sebagai institusi strategis pencetak talenta unggul, pengembang riset dan inovasi, serta penggerak pembangunan nasional.

Baca juga: Kemdiktisaintek gelar Kedaireka Summit dukung industri & hilirisasi

Untuk mendukung visi tersebut, Kemendiktisaintek menginisiasi enam program utama riset dan pengembangan berdampak. Program tersebut mencakup pengabdian kepada masyarakat, peningkatan hilirisasi hasil penelitian, bina talenta riset dan pengembangan, pengembangan kemitraan multipihak, serta kawasan sains dan teknologi.

“Kami ingin mengubah fokus riset dari yang sebelumnya berbasis topik atau produk, menjadi berbasis tantangan nyata seperti kecerdasan buatan, transisi energi baru dan terbarukan, teknologi pangan dan kesehatan, serta teknologi nano,” katanya.

Terkait hilirisasi riset, lanjutnya, Kemendiktisaintek menyiapkan strategi penguatan kekayaan intelektual melalui pengujian model dan prototipe, innovation sandbox, hingga pelindungan kekayaan intelektual.

Baca juga: Rendahnya kontribusi industri pada riset jadi tantangan dalam inovasi

Produk hasil riset nantinya akan didistribusikan ke dunia industri melalui tiga skema utama.

“Pertama, industry pull, yaitu saat industri menyampaikan kebutuhan mereka. Kemudian, perguruan tinggi mengajukan proposal. Kedua, technology push, yakni mendorong teknologi yang telah dikembangkan ke industri. Terakhir, kemitraan strategis antara kampus, industri, kementerian, dan pemerintah daerah,” jelas Yos.

Ia menegaskan upaya tersebut merupakan bentuk konkret dukungan Kemendiktisaintek dalam memastikan riset dan inovasi yang dikembangkan di perguruan tinggi memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan dunia usaha.

Baca juga: Kemendikdasmen pacu kemitraan vokasi-industri, guna majukan ekonomi RI

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |