Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan program Bina Talenta Indonesia guna mendukung peningkatan kapasitas para murid peraih medali sesuai minat dan bakat masing-masing.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikdasmen Maria Veronica Irene mengatakan program tersebut tidak hanya merupakan apresiasi kepada para murid peraih medali, namun juga perwujudan Asta Cita yang keempat
“Bina Talenta Indonesia merupakan perwujudan dari visi besar Presiden untuk Asta Cita keempat, yaitu Indonesia berdaulat maju, berkelanjutan, khususnya pada bidang pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,” kata Kepala Puspresnas Kemendikdasmen Maria Veronica dalam kegiatan Apresiasi Peraih Medali dan Peluncuran Bina Talenta Indonesia di Jakarta pada Senin malam.
Baca juga: Kemendikdasmen perkuat dukungan bagi murid ABK lewat LKS Diksus
Lebih lanjut, ia menerangkan pihaknya menyusun program yang didasarkan pada metode training need analysis sehingga perencanaan pelatihan dilakukan dengan tepat sesuai kebutuhan para murid.
Sejauh ini, ia menyebutkan total peserta dalam Bina Talenta Indonesia berjumlah 7.360 yang berasal dari 38 provinsi dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN).
Berdasarkan jumlah tersebut, lanjutnya, jumlah murid sebanyak 5 ribu dari 945 sekolah dan jumlah pemandu talenta atau guru sebanyak 2.321 dari 1.168 sekolah.
Baca juga: Kemendikdasmen perkuat talenta murid-guru bidang STEM, koding, AI
Untuk SILN yang terlibat, di antaranya ialah Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Myanmar, dan juga Singapura.
“Ini merupakan jawaban untuk bapak ibu pimpinan perguruan tinggi sekalian bahwa kebutuhan dari para talenta-talenta yang berprestasi adalah keberlanjutan karir belajar. Harapannya mereka akan bisa masuk dalam perguruan tinggi tersebut melalui program-program biasiswa,” imbuhnya.
Ia menambahkan materi yang diberikan meliputi STEM, koding, dan kecerdasan buatan, serta pendidikan karakter yang mengacu pada delapan dimensi profil lulusan yang disertakan dalam setiap pelatihan.
Di samping itu, pelatihan juga akan mengedepankan kesadaran yang aktif, relevan, dan memotivasi yang mana menjadi esensi dari pembelajaran mendalam.
Baca juga: Puspresnas bagikan strategi tembus kompetisi penelitian internasional
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.