Kemendikdasmen bangun kelas darurat dukung KBM di SMKN 1 Cileungsi

1 week ago 7

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membangun tiga tenda sebagai ruang kelas darurat guna mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, usai mengalami bencana atap roboh pada Selasa (9/9).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan ketiga tenda tersebut menjadi ruang kelas darurat selama proses revitalisasi gedung sekolah berlangsung.

“Untuk saat ini, sambil proses pembangunan nanti dilaksanakan, sementara sebagian murid belajar di tenda darurat ini yang disiapkan oleh Kementerian. Mudah-mudahan ini tetap bisa menjadi sarana pembelajaran walaupun memang namanya darurat, tetapi tetap bisa menjadi sarana untuk anak-anak belajar dengan sebaik-baiknya,” kata Mendikdasmen Mu'ti usai meninjau kondisi terkini SMKN 1 Cileungsi di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis.

Adapun untuk proses revitalisasi bangunan sekolah yang rusak, pihaknya menargetkan akan selesai sebelum 15 Desember 2025, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2 miliar untuk memperbaiki 3 bangunan dengan menggunakan skema pembangunan swakelola.

Baca juga: Mendikdasmen gerak cepat kirim bantuan pascaatap roboh SMKN Cileungsi

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMKN 1 Cileungsi Meisye Yeti mengatakan seluruh kegiatan belajar mengajar sejak bencana terjadi hingga Jumat (12/9) berlangsung secara daring.

Adapun pada Senin (15/9), pihaknya akan memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara hibrid, yakni daring dan luring secara bergantian dengan memanfaatkan ketiga tenda maupun ruang kelas serta ruangan lain yang masih aman dan layak.

Ia menjelaskan kegiatan belajar mengajar dengan metode hibrid tersebut harus dilakukan mengingat bangunan yang rusak tersebut merupakan ruang kelas 11 dan 12 sehingga memerlukan kegiatan belajar praktik.

“Untuk kegiatan belajar mengajar hari Kamis dan Jumat masih full daring. Insya Allah untuk hari Senin kami akan bergilir, ada yang daring, ada yang luring, soalnya untuk pembelajaran produktif itu tidak bisa secara daring, harus memang betul-betul anak-anak melaksanakan kegiatan praktik di sekolah,” ujar Meisye.

Baca juga: SMKN 1 Cileungsi ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung

Sebelumnya pada Selasa (9/9), SMKN 1 Cileungsi mengalami musibah atap roboh pada pukul 09.15 WIB saat kegiatan belajar mengajar, termasuk sosialisasi sertifikasi keahlian kerja bagi murid kelas 12.

Pascamusibah tersebut, pihak sekolah mencatat sebanyak 30 murid mengalami luka ringan-sedang, dengan beberapa murid sudah mendapatkan perawatan dan beberapa murid lainnya masih dalam perawatan di Rumah Sakit Radjak Hospital Cileungsi.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |