Kemenag dan Kedubes Amerika teken kerja sama bidang pendidikan

4 weeks ago 5
kesempatan bagi akademisi dan mahasiswa Amerika Serikat untuk mengajar atau melakukan penelitian kolaboratif dengan lembaga-lembaga di bawah Kemenag

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pendidikan melalui pelaksanaan program beasiswa Fulbright yang dikelola American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).

Penandatangan MoU tersebut dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar beserta Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Rabu.

"Intinya antara lain adalah akan diberikan kesempatan kepada santri-santriwati, mahasiswa yang berada dalam lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mendapatkan beasiswa Fulbright ke Amerika, tentunya yang memenuhi syarat," ujar Nasaruddin Umar.

Program Fulbright adalah program pertukaran akademik utama Amerika Serikat yang didirikan dan terus beroperasi sejak 1947, dengan program aktif di lebih dari 160 negara.

Program Fulbright antara Amerika Serikat dan Indonesia terus beroperasi sejak 1952. Amerika Serikat (AS) telah mengakui American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) sebagai komisi Fulbright di Indonesia sejak dibentuk pada 1992.

Baca juga: Kemenag RI dan Kroasia perkuat kerja sama di bidang keagamaan

Program peningkatan kapasitas ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempromosikan pertukaran budaya serta berbagi wawasan tentang masyarakat dan budaya antara kedua negara.

Kerja sama juga mencakup penempatan tenaga pengajar native speaker dari Amerika Serikat untuk memberikan penguatan bahasa Inggris di madrasah dan pondok pesantren.

Kemudian, peluang untuk mengirim dosen-dosen untuk melakukan penelitian di Amerika Serikat atau mengambil visiting scholar di Amerika Serikat di bawah sponsor Fulbright.

Kemudian juga adanya riset bersama antara scholars Amerika dan scholars Indonesia khususnya di lingkungan Muslim scholars untuk meneliti beberapa kasus.

"Kemudian juga dimungkinkan kalau ada alumni Fulbright nanti datang ke Indonesia itu bisa berkunjung ke pondok pesantren dan memberikan pencerahan, memberikan informasi terutama untuk mengajarkan bahasa Inggris," katanya.

Baca juga: Indonesia perkuat kerja sama sertifikasi halal di Eropa

Para kiai dan pimpinan pondok pesantren juga diberikan kesempatan berkunjung ke Amerika untuk studi banding, melihat bagaimana perkembangan peradaban Muslim di Amerika.

"(Bidang) tidak mesti harus agama Islam saja, tapi kimia, biologi, fisika. Kita juga perlu guru-guru biologi, kimia, fisika di pondok pesantren. Apapun disiplinnya, tergantung peminatannya nanti itu," kata dia.

Disinggung mengenai kuota, Nasaruddin Umar mengatakan bahwa hal tersebut kewenangan AMINEF. Paling penting, kata dia, adalah mereka yang memenuhi kualifikasi sesuai yang ditentukan penyelenggara.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir mengatakan kerja sama ini merupakan langkah memperkuat hubungan diplomatik antardua negara.

Selain itu, kerja sama ini membuka lebih lebar pengenalan budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat oleh mereka yang menerima beasiswa AMINEF.

"Ini membuka kesempatan bagi para akademisi dan mahasiswa Indonesia di lembaga pendidikan di bawah Kemenag untuk mengambil beasiswa untuk studi atau penelitian di Amerika Serikat," kata Kalama.

"Dan kesempatan bagi akademisi dan mahasiswa Amerika Serikat untuk mengajar atau melakukan penelitian kolaboratif dengan lembaga-lembaga di bawah Kemenag," ujarnya.

Baca juga: Indonesia-Uruguay mulai kerja sama penguatan jaminan produk halal

Baca juga: Indonesia-Saudi jajaki kerja sama pemanfaatan aplikasi Nusuk

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |