Badung (ANTARA) - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Bali tak dapat melihat hilal atau anak bulan penentu awal bulan Ramadhan dari Pantai Patra Jasa Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Pengamatan sudah kami laksanakan di Pantai Patra Jasa dan kami di Bali tidak dapat melihat, sesungguhnya cuaca yang ada sangat cerah,” kata Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kanwil Kemenang Provinsi Bali Abu Siri, di Kabupaten Badung, Jumat.
Ia mengatakan hilal sudah berada pada ketinggian 3,75 derajat dengan elongasi 4,26 derajat sehingga tidak nampak di Provinsi Bali.
Proses pemantauan hilal Ramadhan 1446 Hijriah di Bali menggunakan dua teleskop canggih milik BMKG Denpasar dan LDII Bali, namun selama 18 menit dinanti Kemenag Bali masih belum dapat melihat anak bulan.
Baca juga: BMKG Bandung amati hilal awal Ramadhan di Observatorium Unisba
Pemantauan yang dimulai sejak pukul 18:40 Wita itu tidak berhasil, mereka memutuskan menunggu keputusan sidang isbat di pusat dan mengumpulkan kabar dari daerah lain.
Ketua Kelompok Kerja Management Operasi Geofisika BMKG Wilayah III Ein Nuzulul Laily menambahkan pemilihan lokasi pemantauan hilal di Pantai Patra Jasa disamakan dengan pemantauan Agustus 2024 dimana mereka dapat melihat anak bulan.
Namun, saat itu bukan dalam rangka rukyatulhilal Ramadhan maupun 1 Syawal, pun juga ketika itu ketinggian bulan pada 7 derajat.
“Kebetulan untuk Ramadhan atau 1 Syawal sendiri kami selama ini belum pernah dapat hilal di Bali padahal ini cuacanya sudah cerah,” ujarnya.
Oleh karena itu BMKG Denpasar melihat tidak menutup kemungkinan proses pemantauan berikutnya bergeser lokasi tidak selalu di Pantai Patra Jasa.
Baca juga: Masjid KH Hasyim Asy'ari lakukan pemantauan hilal awal Ramadhan
Baca juga: Mengenalkan lebih dekat metode pemantauan hilal bagi generasi muda
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
