Kemarin, korban tenggelam KMP Tunu dan bantahan pemerkosaan 98 dihapus

2 months ago 20

Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah pemberitaan yang menarik perhatian pembaca pada Jumat (4/7), termasuk kabar mengenai upaya pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Selain itu, terdapat pula kabar mengenai berpulangnya mantan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, aktivitas erupsi Gunung Semeru serta Menteri Kebudayaan membantah tragedi pemerkosaan pada 98 akan dihapus dalam penulisan ulang sejarah.

Berikut berita humaniora kemarin yang masih menarik disimak hari ini:

Tim SAR perluas penyisiran pencarian korban Kapal Tunu di Selat Bali

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan memperluas pencarian puluhan korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Jumat.

Baca berita lengkapnya di sini

SAR gabungan laporkan belum berhasil temukan korban KMP Tunu yang tenggelam

Tim SAR gabungan melaporkan belum berhasil menemukan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada hari kedua pencarian di Selat Bali, Jumat.

Baca berita lengkapnya di sini

Mantan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh meninggal dunia

Jaksa Agung periode 2005–2007 Abdul Rahman Saleh meninggal dunia pada Jumat siang. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Baca berita lengkapnya di sini

Gunung Semeru dua kali erupsi dengan visual letusan tidak teramati

Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur terekam dua kali erupsi dengan visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut pada Jumat pagi.

Baca berita lengkapnya di sini

Menbud: Pemerkosaan 98 tak dihapus di penulisan ulang sejarah

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pemerkosaan pada saat tragedi kerusuhan 1998 tidak dihapus dalam penulisan ulang sejarah.

Baca berita lengkapnya di sini

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |