Keceriaan memecahkan heningnya asrama Sekolah Rakyat pelosok negeri

2 months ago 9

Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) - Hari itu adalah sore pertama mereka menempati asrama. Matahari belum benar-benar tergelincir, tapi suara heboh sudah lebih dulu membelah sunyi kompleks Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 19 Kupang di kawasan Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sumber kegaduhan itu bukan hal besar. Hanya seekor cicak yang tersesat ke dalam bak mandi, tapi sembilan anak perempuan yang baru semalam menginap di asrama, sontak menjerit, seperti tengah menghadapi makhluk buas. Ada yang jijik, ada yang geli, dan ada pula yang pura-pura berani.

Setelah mengatur siasat dan berbagi peran, akhirnya Maiyena Erzella Vanjelin yang berusaha tampil gagah maju paling depan, menggenggam gayung seperti ksatria.

Dengan hati-hati ia menengok permukaan air di bak mandi. Cicak yang disangka mati itu mengambang tenang. Tapi begitu tubuh reptil kecil itu disenggol, mendadak bergerak, teriakan mereka pecah serempak, seperti ledakan kecil yang menggema keluar asrama.

"Tolong... cicak hidup!" suara Maiyena menembus jendela, disambut gelak tawa para pendamping.

"Buang... cepat buang. Buang sama gayungnya.. Itu ada satu lagi, Arrrrrrrrrrh," teriak Awkila membuat temannya bertambah heboh.

Demikian secuil riuh dalam hari pertama mereka menempati salah satu asrama putri yang sepi, berada di ujung paling belakang kebun pisang Sentra Efata. Sentra seluas 12 hektare yang merupakan UPT Kementerian Sosial, yang sejumlah bangunannya sementara dimanfaatkan untuk SRMP 19 ini.

Dari asrama itulah, sembilan anak perempuan dari berbagai pelosok desa di Kabupaten Kupang, kini resmi tinggal bersama di bawah satu atap. Mereka adalah angkatan pertama asrama putri Sekolah Rakyat, tempat belajar, bermain, dan membentuk diri bagi anak-anak dari keluarga penerima bantuan sosial.

Sejumlah siswi membagi tugas pertama mereka menempati asrama putri Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 19 Kupang di Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo) (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |