Kapolri dan Menhut perkuat sinergisitas tangani karhutla

1 month ago 10
“Kami baru saja melaksanakan semacam rapat koordinasi sekaligus analisis dan evaluasi terkait dengan program-program yang berhubungan dengan masalah penanganan kebakaran hutan,”

Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memperkuat sinergisitas dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penguatan itu dibicarakan melalui audiensi bersama antara Kapolri dan Menhut di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

“Kami baru saja melaksanakan semacam rapat koordinasi sekaligus analisis dan evaluasi terkait dengan program-program yang berhubungan dengan masalah penanganan kebakaran hutan,” kata Kapolri.

Dalam pertemuan tersebut, ujar Kapolri, kedua belah pihak mencatatkan beberapa poin upaya penguatan dalam menghadapi karhutla ke depan.

Poin pertama adalah penanganan karhutla melalui langkah pencegahan, salah satunya edukasi kepada masyarakat setempat terkait penerapan kearifan lokal.

“Ini yang tentunya kemudian harus kita kontrol dengan baik sehingga proses pada saat melaksanakan kearifan lokal, ini betul-betul diikuti dengan aturan bagaimana pada saat mau dilaksanakan, dilaporkan terlebih dahulu kemudian ditunggu sampai dengan selesai sehingga kemudian tidak terjadi masalah,” katanya.

Dirinya juga mendorong perusahaan swasta untuk juga memberikan edukasi agar masyarakat yang ingin membuka lahan tidak akan menggunakan cara pembakaran.

Selain pencegahan, Kapolri menyebut bahwa penegakan hukum juga berpengaruh pada turunnya angka karhutla.

Poin berikutnya adalah meningkatkan kesigapan gabungan personel dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Polri, TNI, dan masyarakat setempat dalam menangani karhutla.

“Itu semua disatukan dalam satu satgas yang dilengkapi dengan command center, baik dari pusat maupun di daerah, sehingga kemudian setiap ada hotspot (titik api) termonitor, anggota personel satgas gabungan bisa bergerak ke titik api,” kata Kapolri.

Poin selanjutnya adalah mendorong perusahaan-perusahaan perkebunan, khususnya sawit, untuk memiliki parit maupun sumber air dalam rangka menyiapkan pasokan air sebelum kekeringan tiba.

“Sehingga nanti pada saat ada peristiwa kebakaran, khususnya nanti pada saat terjadi El Nino, sumber air semuanya dalam kondisi siap, peralatan-peralatan juga siap sehingga kemudian proses pemadaman awal bisa segera cepat dilakukan,” ucap Kapolri.

Terakhir, dalam rangka menghadapi El Nino, Kapolri juga mengingatkan agar water bombing sampai dengan operasi modifikasi cuaca disiapkan agar bisa berjalan baik.

Dalam kesempatan yang sama Menhut Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasinya kepada Polri yang telah bekerja sama dengan Kemenhut dalam menekan angka karhutla yang sebelumnya 376.000 hektare pada tahun 2024, turun menjadi 213.000 hektare pada tahun 2025.

Menurutnya, upaya penegakan hukum yang dilakukan kepolisian merupakan salah satu faktor yang mendukung adanya penurunan angka tersebut.

“Di beberapa tempat, efek jera karena penegakan hukum yang cukup baik dan efektif dari pihak kepolisian mengakibatkan orang yang nakal yang bermain-main dengan membakar lahan untuk memudahkan berkebun misalkan, angkanya dapat ditekan dengan baik,” katanya.

Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |