Jakarta (ANTARA) - Kantor Komunikasi Kepresidenan mencatat siswa SD Negeri 2 Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah yang telah menerima bantuan Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSP), yakni revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran, terlihat kian semangat belajar.
Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu, menyebutkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto itu langsung memberikan dampak yang kuat, terutama bagi semangat siswa dalam belajar.
"Perbedaannya sangat terasa. Biasanya kami hanya mengandalkan papan tulis, sekarang sudah ada papan belajar interaktif yang bisa digunakan langsung oleh siswa untuk eksplorasi materi. Mereka bisa menekan sendiri layar untuk belajar,” kata Guru SDN 2 Bodas Karangjati Hemin Tri Zakhwa.
Digitalisasi pembelajaran di SDN 2 Bodas Karangjati sudah berjalan. Proses belajar dan mengajar menggunakan layar interaktif.
Baca juga: Prabowo saksikan demonstrasi pembelajaran dengan teknologi smart board
Pemerintah menyediakan laptop dan hard drive eksternal berisi konten edukasi. Untuk mendukung digitalisasi pembelajaran, sekolah dilengkapi internet satelit dan panel surya, sehingga proses belajar tetap berjalan meski di daerah tanpa listrik.
Salah seorang siswa kelas III Revita Fatimah menyebut Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai mata pelajaran favorit. Dia senang karena kini, penyampaian pelajaran PKn dikemas dalam bentuk game edukatif yang menarik.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) sudah melatih para guru agar bisa mengoperasikan teknologi pembelajaran terbaru menggunakan Papan Belajar Interaktif (PBI).
Program ini juga didukung platform digital Ruang Murid, yang memungkinkan guru mencari ide-ide pembelajaran kreatif dan siswa bisa belajar mandiri dari rumah.
Meski SDN 2 Bodas Karangjati sudah semakin canggih, bangunan sekolah tersebut masih harus direvitalisasi karena banyak bagian yang sudah tidak layak.
Baca juga: Presiden janjikan semua sekolah Indonesia dapat bantuan tv tahun depan
Pemerintah pusat mengucurkan anggaran sekitar Rp1 miliar untuk memperbaiki ruang kelas, kamar mandi, dan fasilitas dasar lainnya. Sekolah ini kerap kebanjiran saat hujan deras, karena posisi bangunan lebih rendah dari permukaan jalan.
Selama proses revitalisasi, kegiatan belajar mengajar akan tetap berlangsung dengan memanfaatkan fasilitas di sekitar, seperti ruang koperasi desa, gedung PKBN, dan balai masyarakat setempat.
Pihak sekolah berupaya siswa tetap mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman meski di tengah proses pembangunan.
Kepala SDN 2 Bodas Karangjati Sumeh Handari menyambut baik bantuan Revitalisasi Sekolah. “Kami sangat bersyukur. Kami akan segera memulai proses pembangunan dengan melibatkan para wali murid dalam perencanaan dan pengawasan,” ujarnya
Baca juga: PCO: Pemerintah percepat peningkatan kualitas pendidikan melalui PHCT
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin mengatakan program PSP merupakan bagian dari PHTC Presiden Prabowo yang bertujuan menciptakan ruang belajar aman, sehat, dan mendukung pembelajaran digital bagi seluruh anak Indonesia.
“Ini adalah bagian dari PHTC 4, sebuah visi besar Presiden Prabowo yang menempatkan pendidikan sebagai fondasi utama bangsa. Revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran akan berjalan beriringan dengan program strategis lain seperti Makan Bergizi Gratis dan Cek Kesehatan Gratis, demi memastikan anak-anak kita tumbuh cerdas dan sehat,” kata dia.
Sebanyak 758 sekolah di Jawa Tengah telah ditetapkan sebagai penerima program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran.
Peluncuran program PSP di Hari Pendidikan Nasional ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang layak, sehat, dan menyenangkan bagi seluruh siswa. Ini juga menjadi bukti nyata mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025