Bengkulu (ANTARA) - Lembaga peduli lingkungan Kanopi Hijau Indonesia meminta adanya perhatian serius dan pengetatan perlindungan gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) yang ada di Bengkulu karena diambang kepunahan.
"Gajah Sumatera merupakan satwa dilindungi menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bahkan dikategorikan terancam punah menurut IUCN. Status ini seperti tak ada artinya, aktivitas perburuan dan perusakan habitat untuk perkebunan dan pertambangan terus berlangsung di Bentang Alam Sebelat, Bengkulu," kata Tim Kanopi Hijau Indonesia Cimbyo Layas Ketaren di Bengkulu, Selasa.
Saat ini menurut Cimbyo diperkirakan jumlah Gajah Sumatera di Bentang Alam Seblat hanya sekitar 40 sampai 60 ekor saja. Jumlah tersebut sangat jauh berbeda dengan kondisi pada tahun 1990an yang diperkirakan berjumlah 150 hingga 200 ekor.
Baca juga: Bali Zoo manjakan gajah sumatera sambut Hari Gajah Sedunia
"Penurunan jumlah individu gajah sumatera disebabkan aktivitas perburuan dan perusakan habitat ekosistemnya, seperti aktivitas pembukaan lahan, perkebunan dan pertambangan," kata dia .
Dalam peringatan Hari Gajah Sedunia ke 25 di Bengkulu mengangkat tema Global Elephant Day-Gajah Stateless, Kanopi Hijau Indonesia menegaskan kembali pentingnya benar-benar perlindungan terhadap populasi Gajah Sumatera tersisa saat ini yang jumlahnya sangat sedikit sekali.
Agenda peringatan Hari Gajah Sedunia 2025 di Bengkulu yang digelar pada Selasa 12 Agustus 2025 diikuti oleh 10 lembaga dari berbagai elemen.
Cimbyo menyampaikan masa aksi mendesak aparat penegak hukum menindak tegas pelaku perburuan dan perusak kawasan Bentang Alam Seblat.
"Selain itu kami juga meminta Presiden Republik Indonesia untuk mencabut konsesi pertambangan PT Inmas Abadi dan meminta Presiden untuk tidak memberikan izin baru yang dapat merusak Bentang Alam Seblat, serta meminta Menteri Kehutanan RI untuk meningkatkan status Bentang Alam Seblat menjadi Cagar Alam," ujar Cimbyo.
Baca juga: Menhut ingatkan urgensi konservasi selamatkan flora-fauna dilindungi
Baca juga: Pemerintah intensifkan upaya konservasi gajah di lahan hibah Presiden
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.