Jakarta (ANTARA) - Kakak-beradik multitalenta Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo terus memperluas akses pendidikan bagi anak-anak di berbagai daerah melalui Gerakan Sejuta Impian yang telah berjalan secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami percaya, pendidikan bukan hanya tentang nilai, tapi tentang membuka pikiran dan hati. Selama masih ada anak-anak yang ingin belajar, kami akan terus hadir untuk mereka,” ucap Mischka dikutip di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut dia menyampaikan inisiatif Gerakan Sejuta Impian dihadirkan sejak 2021. Sejuta Impian lahir dari kepedulian keduanya terhadap kesenjangan pendidikan di berbagai daerah.
Melalui program beasiswa itu kedua kakak beradik tersebut membuka jalan agar setiap anak punya kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Program Sejuta Impian berkembang menjadi program kunjungan mengajar rutin ke berbagai sekolah dan komunitas pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.
Selama beberapa tahun, mereka terjun langsung berbagi ilmu dan semangat belajar kepada banyak pelajar. Mereka mengajarkan ilmu matematika, sains, hingga Bahasa Inggris dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan.
Baca juga: Devon Kei Enzo: Busana lokal buat percaya diri tanpa hilang identitas
Kemudian pada tahun 2024 Mischka meluncurkan modul pembelajaran public speaking “Speak Up” yang ia tulis dan kembangkan sendiri sebagai bagian dari Gerakan Sejuta Impian.
“Bagi saya, kemampuan berbicara di depan umum bukan sekadar tentang keberanian untuk berbicara, tetapi tentang bagaimana seseorang bisa menyampaikan pikiran dan perasaannya dengan percaya diri dan bermakna,” ujarnya.
Berkat dedikasi dan konsistensi, Mischka dan Devon telah diakui sebagai Tokoh Muda Inspiratif oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora).
Baca juga: Sebanyak 1.145 pemuda berprestasi jadi Duta Pemkot Surabaya
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
