KAHMI anugerahi Ketum Dekopin sebagai Tokoh Inspiratif Koperasi

1 month ago 22

Jakarta (ANTARA) - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menganugerahi penghargaan kepada Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid sebagai Tokoh Inspiratif di Bidang Koperasi.

Penghargaan tersebut diterima oleh A. Zunnun Armin NH putra sulung Nurdin Halid, mewakili ayahnya dalam rangkaian acara Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) dan Insan Cita Award KAHMI yang digelar di Dome, Senayan Park, Jakarta.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus melanjutkan perjuangan beliau dalam memajukan koperasi di Indonesia,” kata Zunnun mewakili ayahnya sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) dan Insan Cita Award KAHMI merupakan agenda tahunan yang bertujuan mengapresiasi tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang.

Tahun ini, acara tersebut mengusung tema “An Awards for Inspiring Individuals Who Make Significant Contributions to the Advancement of Indonesia.”

Penyerahan penghargaan itu turut dihadiri berbagai tokoh nasional, akademisi, dan pelaku usaha. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan terhadap visi KAHMI untuk mendorong kemajuan bangsa melalui kontribusi nyata di berbagai sektor.

Sementara itu, Nurdin mengaku bersyukur dan berharap, penghargaan itu bisa menginspirasi dan memotivasi generasi milenial dan generasi Z untuk semakin mencintai koperasi sebagai ideologi ekonomi NKRI.

Selain itu, dapat memacu semangat bagi pelaku koperasi lainnya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui model ekonomi kerakyatan, hingga memotivasi generasi Emas 2045.

Menurutnya, hal itu sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas gagasan, komitmen, dan perjuangan selama 44 tahun membesarkan dan memajukan koperasi Indonesia.

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) ini meyakini, koperasi adalah sistem terbaik untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Semoga penghargaan semacam ini menginspirasi dan memotivasi generasi muda Bangsa. Sebab, masa depan koperasi di Indonesia justru berada di tangan Generasi Milenial dan Gen-Z," katanya.

"Mereka harus semakin memahami dan mencintai koperasi sebagai ideologi sosial ekonomi yang diwariskan para Bapak Bangsa,” ucap Nurdin pula.

Ia menegaskan, koperasi bukan hanya sistem ekonomi atau badan usaha, tetapi juga sistem nilai. Karena sistem kerja koperasi dipandu oleh nilai-nilai kejujuran, kesetaraan, keadilan, transparansi, solidaritas, dan kesejahteraan bersama.

“Jadi, sistem Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Konstitusi Pasal 33 justru menjadi nyata dan operasional dalam koperasi. Bukan badan usaha yang lain. Itulah yang mendorong saya mencanangkan visi besar menjadikan koperasi sebagai pilar negara di tahun 2045’,” tutur Nurdin.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menggarisbawahi pemikiran hebat Bung Karno, Proklamator dan Presiden Indonesia pertama, tentang Pancasila.

Dalam pidatonya pada Sidang BPUPKI 1 Juni 1945, lanjut Nurdin, Bung Karno mengatakan dasar Negara Pancasila jika diperas menjadi Trisila dan jika diperas lagi menjadi Ekasila. Dan, Ekasila itu ialah Gotong-royong.

“Jadi, Indonesia itu Negara Pancasila dan Negara Gotong-Royong. Dan, nilai luhur Gotong-Royong itu hanya bisa dilestarikan dan dipraktekkan dalam organisasi sosial ekonomi rakyat bernama koperasi,” terang Nurdin.

Mengacu pada pemikiran Bung Hatta dan Bung Karno itu, Nurdin percaya koperasi bukan hanya memperkokoh karakter Negara Pancasila dan Negara Gotong-Royong, tetapi juga menjamin keadilan ekonomi, ketahanan pangan, kelestarian budaya lokal dan lingkungan alam.

Nurdin Halid mengaku darah dalam tubuhnya adalah darah koperasi karena tak kurang dari 44 tahun hidupnya berkutat di dunia perkoperasian.

Karirnya di koperasi dimulai menjadi Manajer KUD tahun 1982 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, lalu merangkak naik menjadi Direktur Utama Puskud Hasanuddin, Ketua Umum Inkud, hingga kini menjadi Ketua Umum Dekopin.

Bahkan ia pernah menjabat Presiden Organisasi Koperasi ASEAN atau ACO dan Wakil Presiden Organisasi Koperasi Asia Pasifik (ICA Asia Pasifik).

Sebagai anggota DPR, dia mengaku mengemban dua misi utama. Pertama, memperkuat fungsi dan peran koperasi dalam pembangunan nasional. Bahwa koperasi harus bisa beroperasi di semua sektor.

Kedua, menyelaraskan dan mengoptimalkan sinergitas fungsi dan peran koperasi dengan BUMN sesuai amanat Pasal 33 Ayat (1) dan Ayat (2) UUD 1945.

Baca juga: Dekopin dan Kadin libatkan milenial dan koperasi wanita garap MBG

Baca juga: Dekopin terus berinovasi majukan koperasi lewat transformasi digital

Baca juga: Menkop sebut empat strategi guna jadikan koperasi berdaya saing

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |