Jejak hijau di tanah emas

1 week ago 9

Mataram (ANTARA) - Sumbawa Barat bukan hanya tanah tambang. Ia adalah ruang hidup dengan perbukitan hijau yang membentang, sungai yang jernih berliku di antara sawah, dan desa-desa nelayan yang menggantungkan hidup dari laut.

Kehadiran pertambangan di tengah lanskap semacam itu selalu menimbulkan pertanyaan besar, apakah alam akan tetap terjaga? apakah generasi mendatang masih bisa menikmati tanah subur dan laut yang kaya?

Pertanyaan-pertanyaan itu sempat tumbuh menjadi keresahan di hati warga. Namun, perlahan mulai hadir jawaban melalui langkah-langkah nyata yang ditempuh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN). Bagi perusahaan ini, tambang tidak boleh hanya meninggalkan lubang. Ia harus mewariskan kembali kehidupan yang bisa dijaga bersama, warisan hijau yang tetap tumbuh bahkan setelah produksi berhenti.

Salah satu fokus utama AMMAN adalah rehabilitasi lahan pasca-tambang. Area yang sudah selesai dieksplorasi tidak dibiarkan tandus, melainkan dipulihkan dengan menanam pohon, memperbaiki tanah, dan menghidupkan kembali ekosistem.

Sejak 2022, ribuan bibit pohon lokal telah ditanam di lahan bekas tambang. Jenisnya beragam mulai dari mahoni, gamal, hingga pohon buah yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Proses ini tidak hanya dilakukan oleh pekerja perusahaan, melainkan juga melibatkan warga.

Ada kelompok ibu rumah tangga yang membantu pembibitan, pemuda desa yang ikut menanam, hingga sekolah-sekolah yang mengirimkan siswanya untuk kegiatan edukasi lingkungan.

Awalnya banyak yang ragu. Bekas tambang dianggap sulit dipulihkan. Namun seiring waktu, keraguan berubah menjadi keyakinan ketika pucuk-pucuk hijau mulai tumbuh. Tanah yang semula gersang perlahan tertutup oleh bayangan pohon muda. Bagi warga, pemandangan itu menghadirkan rasa lega. Ini petanda bahwa lahan bisa kembali hidup.

Air, limbah, dan teknologi hijau

Dalam industri pertambangan, isu lingkungan terbesar selalu berkaitan dengan air dan limbah. Di titik ini AMMAN mencoba menjawab dengan teknologi ramah lingkungan. Air dari proses tambang dipantau ketat, memastikan tidak mencemari sungai maupun laut. Instalasi pengolahan dibangun agar air limbah bisa didaur ulang dan dipakai kembali dalam operasional, sehingga penggunaan air baru berkurang signifikan.

Langkah ini bukan hanya teknis, tetapi bagian dari konsep ekonomi sirkular di sektor tambang. Dengan mengurangi pengambilan air baru, perusahaan ikut menjaga ketersediaan sumber daya bagi masyarakat sekitar.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |