Jakarta (ANTARA) - Petenis Indonesia Janice Tjen menjadi runner up WTA 250 Sao Paolo di Brasil, setelah berjuang keras menghalau petenis Prancis Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah pada babak final, Minggu (14/9) waktu setempat atau Senin WIB.
Selama 1 jam 26 menit, Janice berada di bawah tekanan dan melakukan banyak kesalahan yang membuat ia akhirnya menyerah dengan skor 3-6, 4-6.
Janice hanya mampu mengonversi dua dari 10 break point, sementara Rakotomanga Rajaonah mengonversi empat dari delapan peluang. Meski begitu, petenis kelahiran Jakarta itu tetap tampil dengan pukulan memukau dengan mencatatkan empat ace dibandingkan 0 milik lawan.
Terlepas dari hal itu, berkat capaian dalam debutnya di tur WTA tersebut, Janice akan naik peringkat ke-103 dunia, tertinggi dalam karirnya.
Capaian tersebut juga menjawab pertanyaan yang meragukan kemampuan Janice untuk berkompetisi di tur WTA setelah tampil kuat di US Open bulan lalu.
Baca juga: Janice Tjen tembus final dalam debut WTA di Sao Paolo
Menurut catatan WTA, sebelum tiba di New York untuk kualifikasi US Open, Janice telah memenangi 45 dari 50 pertandingan profesional terakhirnya.
Selama periode tersebut, ia mencapai sembilan final ITF, memenangi enam gelar, dan naik lebih dari 200 peringkat -- dari No. 371 ke No. 149.
Ia tampil gemilang dengan kemenangan babak pertama atas Veronika Kudermetova dalam debut di Grand Slam dan WTA setelah tidak pernah kalah set pada tiga pertandingan babak kualifikasi.
Janice juga mencatatkan sejarah menjadi petenis Indonesia ketiga yang mencapai final WTA di era tenis modern atau Open, mengikuti jejak Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.
Sebelumnya, Janice juga mencatatkan sejarah dengan mengakhiri penantian panjang Indonesia akan kehadiran petenis tunggal putri di Grand Slam, setelah terakhir kali diwakili oleh Angelique Widjaja pada US Open 2004.
Baca juga: Janice Tjen jadi petenis Indonesia pertama capai semifinal WTA
Baca juga: Janice Tjen melangkah mulus ke semifinal ganda WTA Sao Paulo
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.