Jakarta (ANTARA) - Tanpa disadari, aktivitas yang awalnya dilakukan untuk hiburan semata bisa berubah menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan.
Salah satunya adalah berjudi. Banyak orang menganggap judi sebagai permainan santai untuk melepas penat, apalagi dengan kemudahan akses lewat aplikasi dan situs online. Namun di balik keseruannya, judi bisa berkembang menjadi kecanduan yang berdampak serius pada kondisi mental, keuangan, dan hubungan sosial seseorang.
Yang lebih mengkhawatirkan, tanda-tandanya sering kali tidak disadari sejak awal. Sebelum semuanya terlambat, penting untuk mengenali gejala kecanduan judi agar bisa ditangani sedini mungkin.
Tanda dan gejala kecanduan judi yang perlu diwaspadai
Tidak semua orang yang berjudi mengalami kecanduan. Ada juga yang bisa menjaga batasan dengan baik, baik sebagai hiburan maupun bentuk pekerjaan profesional. Namun, bagi sebagian orang, judi bisa memicu perilaku kompulsif yang sulit dikendalikan. Inilah beberapa tanda umum yang sering muncul:
- Terus meningkatkan risiko taruhan demi mendapatkan sensasi menang yang lebih besar, meski risikonya tinggi.
- Mengejar kekalahan, yaitu terus berjudi untuk menutupi kerugian sebelumnya dan berharap bisa “balik modal”.
- Tetap berjudi meskipun sudah menghadapi dampak negatif, seperti kehilangan pekerjaan atau hubungan pribadi terganggu.
- Kesulitan mengontrol keinginan berjudi, bahkan setelah berulang kali mencoba berhenti.
- Mengalami masalah keuangan akibat berjudi, termasuk meminjam uang atau bahkan mencuri demi bisa terus bermain.
- Menyembunyikan aktivitas berjudi dari keluarga atau teman, dan sering berbohong soal frekuensi atau jumlah uang yang dihabiskan.
- Selalu memikirkan judi, seperti mengenang kemenangan sebelumnya, merencanakan kapan bisa main lagi, atau mencari cara agar tetap bisa berjudi.
Hal-hal yang bisa memicu kecanduan judi
Setiap orang bisa memiliki pemicu yang berbeda, tetapi berikut beberapa hal yang umum dialami oleh mereka yang sedang berjuang dengan kecanduan judi:
1. Lingkungan sekitar
Tempat-tempat seperti warung yang menjual kupon undian, bar dengan mesin slot, atau situs judi online bisa memicu keinginan untuk kembali berjudi. Bahkan, teman-teman yang biasa berjudi bersama juga bisa menjadi pemicu.
2. Masalah keuangan
Banyak orang melihat judi sebagai jalan pintas untuk menyelesaikan masalah keuangan. Alih-alih membantu, judi justru bisa memperburuk situasi.
3. Emosi negatif
Judi kerap digunakan sebagai pelarian dari rasa marah, stres, kesepian, atau kekecewaan. Beberapa permainan bahkan memberikan efek seperti “mati rasa” sementara, yang membuat orang merasa terlepas dari masalahnya.
4. Fantasi kemenangan
Beberapa orang terjebak dalam khayalan bahwa mereka “berbakat” atau sedang “beruntung”, sehingga sulit berhenti karena merasa suatu saat pasti menang besar.
5. Pengaruh alkohol atau narkoba
Penggunaan zat-zat tersebut bisa menurunkan kemampuan mengendalikan diri, membuat seseorang lebih impulsif dan sulit menolak ajakan berjudi.
Mengenali tanda dan pemicu kecanduan judi adalah langkah awal yang penting. Jika Anda atau orang terdekat mulai menunjukkan gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Ingat, kecanduan bukan soal lemah atau kurang kuat, tapi kondisi yang bisa diatasi dengan dukungan dan penanganan yang tepat.
Baca juga: Pakar nilai PP judi online perlu sentuh aspek edukasi dan rehabilitasi
Baca juga: Kemkomdigi telah tangani 1,3 juta konten pornografi dan judi online
Baca juga: Digitaloceanspaces.com diblokir sementara karena konten judi online
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025