Jakarta (ANTARA) - Jamaah haji Indonesia merasakan manfaat senam rutin untuk kesehatan badan dan mempersiapkan stamina agar tubuh tetap bugar menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Beberapa jamaah memberikan testimoninya setelah mengikuti senam rutin yang diselenggarakan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), salah satunya seorang calon haji dari Bandar Lampung, Fauzi Nurdin (80) yang mengaku badannya lebih segar setiap mengikuti senam.
"Sehat, Alhamdulillah," ucap Fauzi di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (31/5).
Jamaah lansia lainnya, Supriyati Sudarmi (62) mengungkapkan kegembiraannya karena setelah senam tubuhnya lebih segar.
"Lebih segar dan lebih enak," kata Supriyati.
Namun, ia mengaku kesulitan ketika mengikuti gerakan tepuk tangan. Pasalnya, kondisi stroke menyebabkan tangan kirinya tidak bisa digerakkan.
"Strokenya sudah 10 tahun, setengah badan ini saja, tapi kaki digerakkan enak," kata dia.
Sementara itu, instruktur senam lansia Poppy Novitasari mengatakan bahwa senam ini dilakukan karena para lansia jarang keluar kamar, bahkan sebagian besar tidak menyalakan pendingin ruangan sehingga sirkulasi udara buruk.
"Setiap ada dokter jaga, kita adakan senam," ungkap Poppy yang juga Ketua Kelompok terbang (kloter) Jakarta-Pondok Gede (JKG) 12.
Dia menjelaskan, kegiatan senam tersebut mengikuti jadwal dokter yang berjaga di posko satelit kesehatan per tiga hari sekali. Senam itu juga telah disesuaikan dengan permasalahan kesehatan yang banyak diderita lansia, yaitu senam anti-hipertensi dan senam anti-osteoporosis yang dilakukan dengan gerakan-gerakan ringan.
"Tetapi kadang-kadang, kita juga kasih senam Maumere untuk membangun keceriaan di antara lansia," ujar Poppy.
Sebagai ketua kloter, ia juga mengimbau kepada para jamaah lansia agar tidak melaksanakan aktivitas berat.
"Dan lansia ini memang tidak ke Haram ya, hanya umrah wajib saja di awal," ujar Poppy.
Setelah melaksanakan senam selama sekitar 15 menit, jamaah lansia melakukan pemeriksaan rutin di posko satelit kesehatan.
Dokter di posko satelit kesehatan hotel 312, Intan Kusuma Dewi mengungkapkan bahwa persiapan kesehatan lansia utamanya untuk menyiapkan fisik mereka menjelang Armuzna.
"Kita periksa kondisi umumnya dulu, apakah perlu safari wukuf, murur, atau tanazul Mina," ucap Intan.
Jamaah haji dari JKG 12 terdapatnya 145 lansia. Berdasarkan pemeriksaan, Intan menjelaskan bahwa diajukan murur sebanyak 98 orang bersama pendampingnya.
"Kalau tanazul sudah mandatory (ketentuan wajib), jadi semua lansia akan kembali ke hotel," ujar Intan.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari dan Teguh Priyanto
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025