Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akan membangun turap permanen lebih tinggi dari tanggul Baswedan sebagai upaya penanganan banjir di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu.
"Jadi, untuk jangka panjangnya memang akan dilakukan penurapan yang permanen," kata Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Santo di Jakarta, Senin.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Jati Padang, Yandi Trisandi mengatakan pihaknya mendengar aspirasi warga yang meminta tinggi turap permanen yang lebih tinggi dari Tanggul Baswedan yakni minimal 3,5 meter.
Hal ini mengingat tinggi tanggul Baswedan yang diperkirakan sekitar tiga meter yang belum cukup menghadang debit air dari kali.
"Kemarin warga banyak ini mengusulkan di atas tiga meter, minimal 3,5 meter itu," ucapnya.
Dia menyebutkan sejumlah faktor penyebab tanggul Baswedan bisa jebol lantaran curah hujan yang tinggi, debit air yang meluap dan kondisi tanggul yang memang sudah keropos di bawahnya.
"Karena aliran air kali yang deras, maka itu tanggul bisa jebol meskipun sudah dipasang tambalan berupa karung pasir," katanya.
Kemudian, kesulitan lainnya yakni mengirim material masih menggunakan alat manual karena letak lokasi yang dalam dan banyaknya bangunan di pinggir kali.
"Melihat dari geografisnya kita aksesnya susah, kalau mengambil beko, banyak jembatan atau bangunan-bangunan yang di pinggir bantaran kali," ucapnya.
Yandi mengatakan saat ini untuk akses pihaknya hanya bisa mengandalkan gerobak jika mengangkat banyak barang atau bawaannya yang berat.
Sebelumnya, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan (Sudin SDA Jaksel) memasang kayu dolken dan karung pasir untuk tanggul sementara di Jati Padang demi mengantisipasi jebolnya volume air akibat curah hujan tinggi.
Genangan yang terjadi di sejumlah Jati Padang disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Mampang pada Kamis (30/10) sore sekitar pukul 15.06 WIB.
Selain luapan kali, tembok jebol di Jalan Jati Padang III juga memicu terjadinya genangan berkisar 40 sentimeter (cm). Ada 190 jiwa yang menjadi penyintas banjir di Kelurahan Jati Padang.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































